Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah mengutamakan program pengendalian pandemi Covid-19 di tahun ini. Menurutnya, jika pandeminya tidak terkendali akan sangat sulit bagi daerah mencapai target pendapatan dan target belanja.

“Karena mengelola pemerintahan itu, baik di pusat di daerah sama, bagaimana caranya pendapatan lebih besar daripada belanja, kira-kira seperti itu, pendapatan yang banyak belanjanya kira-kira di bawah sedikit itu namanya surplus, jangan sampai target pendapatan tidak sampai belanjanya tinggi itu namanya defisit, tidak bisa di eksekusi,” kata Tito dalam keterangannya, Kamis (6/12).

Tito juga meminta kepala daerah tidak boleh lengah meski cakupan vaksinasi secara nasional sudah mencapai 284,1 juta dosis vaksin hingga Selasa (4/1). Rinciannya, vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 166,88 juta dosis, 114,69 juta untuk dosis 2 dan sebanyak 2,53 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong.

“Kenapa? Karena kita sedang menunggu ini, massa yang sangat penting, yaitu setelah Natal dan Tahun Baru, kita lihat dua minggu ke depan, mudah-mudahan secara nasional tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujar Tito.

Tito mengatakan, dua minggu setelah puncak libur Nataru merupakan tes yang sangat penting karena dengan capaian vaksin nasional yang tinggi. Dengan demikian, kekebalan tubuh sudah terbentuk menjadi modal untuk menghadapi varian Omicron.