“Inti dari merdeka belajar tentu pada ruang terbuka yang disiapkan untuk guru dan murid agar menguasai komptensi-kompetensi dasar keilmual dibidangnya masing untuk selanjutnya berinovasi, berkreasi dab berimprovasi dalam proses pendidilam untuk melahirkan talenta-talenta kecerdasan yang mampu menjawabi persoalan dan tantangan kehidupan manusia,” ujar Andreas.

Persoalannya, kata dia bisakah kita menerapkan konsep merdeka belajar ini untuk Indonesia setelah sekian lama anak bangsa ini dididik dengan sistem pendidikan indoktrinatif melalui beban kurikulum yang menumpuk yang ditentukan dari atas.

Politisi PDI-P itu optimis konsep merdeka belajar yang ditawarkan oleh Nadiem Makarim bisa diterapkan di Indonesia asalkan memenuhi empat syarat.

Pertama, kata dia konsep merdeka belajar ini harus menjadi metode pendidikan yang dibakukan dalam sistem pendidikan nasional.

Kedua, guru harus dipersiapkan dan memahami konsep merdeka belajar ini, sehingga mampu menerapkan pada murid-muridnya.

Ketiga, sarana dan prasarana pendidikan yang memunjang konsep merdeka belajar.

Dan terakhir kata dia, karena kita bicara pendidikan untuk Indonesia sebagai instrumen mencerdaskan bangsa, sekaligus instrumen keadilan sosial, maka harus ada kesempatan dan akses yang sama bagi anak bangsa Indonesia untuk tiga poin diatas. 

Andreas pun tak menampik dengan realita kita saat ini memang memprihatinkan. Kita bangsa ini baru memulai membenahi aspek pendidikan yang multikompleks, kita sudahh dihadapi dengan masalah pandemi Covid-19 yang imbasnya sangat terasa pada bidang pendidikan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.