Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap anomali bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Di saat musim hujan masih berlangsung, beberapa daerah justru mengalami bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

Bencana hidrometeorologi merupakan fenomena bencana alam yang diakibatkan oleh proses atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana ini dapat berupa banjir, kekeringan, badai, gelombang panas, dan lainnya.

“Kalau kita melihat fenomena di luar Sumatra Barat. Ini yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering,” kata Suharyanto saat rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang, Senin (11/3).

Meskipun BMKG memprediksi hujan masih akan turun hingga akhir 2024, BNPB mencatat empat titik di Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan.

“Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor, namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Saat ini pemerintah justru lebih khawatir menipisnya pasokan air. Akibat bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

Tajuk Flores
Alex K

Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.