Jauh sebelum Gubernur Viktor Laiskodat mencanangkan penanaman tanaman kelor secara besar-besar di setiap sudut wilayah provinsi kepulauan ini, masyarakat Nusa Tenggara Timur sudah terbiasa mengkonsumsi daun kelor, meski belum terlalu tahu manfaatnya.
Setiap lahan kosong di Nusa Tenggara Timur, diinstruksikan untuk ditanami kelor. Dinas Pertanian kemudian menyemai ribuan anakan kelor untuk ditanam dengan titik fokus pada wilayah Kabupaten Kupang, khususnya di wilayah Amfoang yang berbatasan dengan Distrik Oecusse, Timor Leste.
Hasilnya memang belum bisa dinikmati, kecuali tanaman kelor produk Korem 161/Wirasakti serta tanaman masyarakat sendiri yang sudah lama dibudidayakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Daun kelor (Moringa Oleifera) adalah tanaman dengan segudang manfaat yang berasal dari suku Moringaceae. Daun kelor dipercaya banyak orang sebagai bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dituangkan dalam Journal of Pharmacology and Pharmacodynamics, menyebutkan bahwa daun kelor merupakan salah satu adaptogen alami yang bisa mengatasi stres. Artinya, tanaman ini memiliki kemampuan dalam tubuh dari efek toksik yang dipicu oleh stres.
Selain berfungsi sebagai anti stres, daun kelor juga diyakini dapat menurunkan gula darah. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan diabetes. Lalu, seiring perjalanan waktu, tingginya gula darah dapat menyebabkan penyakit lain seperti jantung. Salah satu cara menurunkan kadar gula darah adalah dengan mengkonsumsi daun kelor.
Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan menggunakan daun kelor sebanyak 50 gram dan mencampurnya ke dalam makanan, dapat mengurangi kenaikan gula darah sebesar 21 persen.
Selain mengatasu anti stres dan menurunkan gula darah, daun kelor juga dapat mengurangi peradangan. Peradangan dapat terjadi, karena respon alami dari tubuh terhadap infeksi atau cedera, tetapi peradangan yang berkelanjutan diyakini menjadi salah satu gejala penyakit jantung dan kanker.
Kandungan anti-inflamasi yang terkandung di dalam daun kelor dapat mengurangi peradangan pada tubuh. Manfaat daun kelor memang luar biasa, karena bisa juga untuk menurunkan kolesterol.
Jumlah kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Untungnya, banyak makanan yang dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh, seperti gandum dan daun kelor.
Daun kelor juga kaya antioksida, yakni sejenis senyawa yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh. Tingkat radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kemudian menimbulkan banyak penyakit kronis, seperti diabetes.
Memanfaatkan daun kelor yang kaya antioksida dapat menjadi solusi untuk menurunkan radikal bebas dalam tubuh. Daun kelor dapat diseduh menjadi teh, atau ekstraknya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan yang alami.
Daun kelor juga menjadi salah satu bahan makanan anti kanker. Manfaat anti kanker pada ekstrak daun kelor ini, telah ditunjukkan dalam studi kultur jaringan sel kanker serviks manusia yang diterbitkan dalam edisi Juni 2011 journal Food and Chemical Toxicology.
Ekstrak kelor mencegah pertumbuhan dan reproduksi sel-sel kanker. Peneliti terkemuka itu juga menyimpulkan bahwa daun kelor menunjukkan potensi sebagai pencegahan alami.
Selain bermanfaat sebagai anti kanker, daun kelor juga diyakini sebagai anti diabeter. Sifat anti diabeter dari daun kelor ini, menurut University of Wiconsin La Crosse, berasal dari tingginya seng yaitu mineral yang diperlukan untuk produksi insulin.
Para peneliti menyimpulkan bahwa penyembuh menunjukkan kerja yang akurat tentang penyebab diabetes dan pendekatan dasar yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya