Setiap terjadi kasus penyakit Hepatitis A, terlebih yang berdampak pada ratusan orang di suatu wilayah, maka ramailah pemberitaan dan merebaklah kepanikan di masyarakat terkait penyakit tersebut.
Padahal penyakit Hepatitis A sebenarnya tak semengerikan kedengarannya, atau khususnya tidak semengerikan penyakit Hepatitis B yang juga sama-sama menyerang hati dan bisa berujung pada kanker hati.
Contohnya saja pada September 2018 lalu di Kota Singkawang Kalimantan Barat, ada sekolah yang sampai diliburkan dikarenakan siswanya menderita penyakit Hepatitis A dan ratusan orang lain diduga terjangkit virus yang sama di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Kabupaten Pacitan Jawa Timur baru-baru ini juga terjadi kasus Hepatitis A sampai ratusan orang dan pemerintah daerah setempat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A di daerah tersebut.
Namun sebenarnya seperti apa penyakit Hepatitis A ini? Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menjelaskan bahwa Hepatitis A adalah infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A.
Gejala yang dirasakan oleh pasien yang terjangkit tidak jauh berbeda seperti yang dialami seseorang saat terserang flu atau common cold. Persis seperti orang yang mengalami gejala flu, pegal-pegal di badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun, serta lemas.
Selain itu juga terasa nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya di lokasi perut kanan atas. Ciri yang paling khas adalah warna kulit yang menguning dan juga pada bagian putih mata yang kekuningan.
Sebagian pasien dengan gejala ringan tidak perlu dirawat, tetapi jika pasien mengalami mual, muntah dan tidak mau makan sebaiknya memang dirawat untuk mendapat infus cairan dan makanan.
Kementerian Kesehatan berulang kali mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir dan panik terhadap penyakit ini karena memang bukan penyakit yang berbahaya, walaupun jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian.
“Sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena penyakit ini bisa sembuh sendiri,” kata Kepala Sub Direktorat Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Ongky.
Sama seperti halnya seseorang ketika terserang demam atau flu, obat dari penyakit Hepatitis A sebenaranya istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan minuman yang sehat dan bergizi, konsumsi suplemen atau vitamin jika diperlukan, serta menjaga pola hidup yang bersih dan sehat.
Prof Fahrial menyebut pemberian obat pada pasien Hepatitis A hanya berupa pengurang gejala seperti pereda pusing, obat antimual bila merasa mual, obat antidiare apabila mengalami diare, serta pemberian vitamin bila merasa lemas.
Sulit Menular
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya