Balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) Jatim mengirimkan enam ekor Biawak komodo (Varanus komodoensis) ke Pulau Ontoloe, Kabupaten Ngada, Flores NTT untuk selanjutnya dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno mengatakan, enam ekor satwa liar itu merupakan hasil pengungkapan kasus perdagangan satwa ilegal di Provinsi Jawa Timur.
“Idealnya dikembalikan ke alam dan dipantau beberapa lama, dipastikan terbiasa dengan kondisi kemampuan berburu dan bertahan hidup,” katanya di Sidoarjo, Jumat (13/6/2019) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengatakan, selama di lokasi sementara komodo tersebut diberikan makanan hidup supaya kemampuan berburu dan bertahan hidup masih ada.
“Saya pernah ke Pulau Ontoloe karena di tempat tersebut ada komodo dan belum dikembangkan wisata dan pemantauan intensif,” katanya.
Ia mengatakan, dari Ontoloe komodo tidak bisa keluar lagi, dan komodo akan berburu makan Kalong (sejenis kelelawar), sehingga bisa dipastikan pasokan makanan masih cukup.
“Di pulau itu ada 20 ekor yang dipantau jadi cukup di pulau itu,” katanya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya