Lomes, Daya Pikat Pria Manggarai Temukan Jodoh di Arena Caci

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pentas caci di Festival Budaya Manggarai di Anjungan NTT Taman Mini Indonesia Indah (Foto: Tajukflores.com/Ist)

Pentas caci di Festival Budaya Manggarai di Anjungan NTT Taman Mini Indonesia Indah (Foto: Tajukflores.com/Ist)

Tajukflores.com – Artikel ini membahs daya tarik lomes dalam arena caci di Manggarai. Menjadi laki-laki menjadi keunggulan tersendiri bagi Aristoteles, filosof Yunani. Bagi dia, wanita hanya kelas kedua atau laki-laki yang belum lengkap. Laki-laki adalah `manusia unggul` dan wanita hanya pelengkap semata.

Dalam banyak budaya dengan sistim Patriarkat, derajat laki-laki paling tinggi itu dihidupi sampai sekarang. Meski kemajuan Iptek dan adanya perubahan cara pandang atas gender (emansipasi), namun masih banyak wanita yang mengalami kekerasan, terpinggirkan dan tetap dianggap sebagai kelas kedua setelah laki-laki.

Manggarai, Flores, NTT adalah salah satu dari daerah dengan sistim Patriarkat yang kuat. Kesetaraan gender diakui, namun laki-laki tetap punya kedudukan tersendiri dalam sebuah keluarga atau klan. Ia adalah pemimpin keluarga dan penerus klan itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seni Lomes

Maka ketika lahir, laki-laki disebut sebagai ata one (orang dalam) yang bakal meneruskan keluarga itu sendiri. Ia juga berhak untuk mendapatkan semua warisan. Sementara, wanita disebut ata peang (orang luar). Dia bertugas mengatur rumah tangga dan tidak berhak atas warisan keluarga.

Baca Juga:  VRITIMES.com dan Tajukflores.com Jalin Kemitraan Media untuk Memperluas Jangkauan Berita

Namun, ketika seorang anak-anak laki-laki Manggarai beranjak dewasa dan harus mencari pasangan hidup, ia tidak begitu saja dengan mudahnya mendapat gadis yang ingin dinikahinya. Ia harus berjuang ekstra untuk meluluhkan setiap gadis yang ingin menjadi pacar dan istrinya kelak.

Ada satu tarian yang cukup terkenal dari Manggarai. Caci. Suatu ajang ketangkasan dan simbol sifat ksatria orang Manggarai. Saat ini, tarian caci sudah menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan selain binatang purba Komodo serta wisata alam lainnya.

Dulu, tarian caci bagi orang Manggarai adalah salah satu ajang mencari jodoh. Setiap perhelatan caci selalu ada pertemuan yang berujung pada perkawinan.

Menurut Yasintus Jaar, tokoh Manggarai di Jakarta, caci bukan sekedar tarian untuk menunjukkan sikap ksatria, tapi juga memperlihatkan bagaimana laki-laki harus `tunduk` sebelum mampu memikat hati seorang gadis.

“Karena dia harus perlihatkan dulu apakah dia bertanggungjawab atau tidak,” kata Yasintus Jaar, tokoh Manggarai di Jakarta dalam sebuah kesempatan.

Baca Juga:  Kisah Sopir Truk Penakluk Lintas Flores, Puluhan Tahun Bertaruh Nyawa di Jalanan

Yasintus mengatakan, terkadang seorang wanita jatuh hati karena ketangkasan dan keluwesan penari caci, tapi dia selalu punya hak untuk memutuskan apakah ia menerima atau tidak laki-laki tersebut. Sebab, kata Yasintus, laki-laki yang lebih disukai seorang gadis adalah ia yang kelak menjadi tulang punggung keluarga dan mampu menjaganya hingga akhir hayat.

“Biasanya penari yang jago lomes (pandai nyanyi dan memainkan pantun) dan tangkas bisa meluluhkan hati seorang gadis,” ucapnya.

Caci itu dan Wanita Laki-laki 

Caci merupakan sebuah tarian perang. Ia berasal dari kata ca dan ci. Ca artinya satu dan ci artinya uji. Secara harafiah, caci artinya uji ketangkasan, satu lawan satu.

Caci bisanya digelar sebagai syukuran atas musim panen (ako woja) dan upacara tahun baru adat (penti), upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Marcel Gual

Editor : DM

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Kisah ‘Mata Ajaib’ Olivia Patterson, Gadis Kecil Pemberani Selamatkan Keluarganya dari Kebakaran
Haru! Ayah Kandung Terima Ijazah Wisudawan ITS Prestasi Cum Laude yang Meninggal Dunia
Mengapa Setiap Tanggal 21 April Diperingati sebagai Hari Kartini?
Detik-Detik Memilukan Pengantin Wanita Tewas dalam Kecelakaan Helikopter saat Menuju Altar Pernikahan
HUT Kopassus ke-72: Sejarah, Prestasi dan Sisi Kelam Pasukan Elite Indonesia
Cerita WNI Rayakan Idul Fitri di Jepang, Tradisi Minang Perkuat Semangat Kebersamaan Muslim
Pengakuan Maya Puspita, PMI Berhati Mulia yang Lindungi Majikannya saat Gempa Taiwan
Tradisi Unik Sopir Bajaj Ancol, Mudik Hemat ke Pemalang Naik Bajaj
Berita ini 159 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 17:35 WIB

Mendagri Tito Buka Suara soal Gibran Tak Hadiri Acara Penting di Surabaya

Kamis, 25 April 2024 - 14:56 WIB

Kewaspadaan yang Lebih Kuat: Imigrasi Indonesia Buka Hotline untuk Cek Aktivitas WNA Mencurigakan dan Status Hukum

Kamis, 25 April 2024 - 13:26 WIB

Pendaftaran Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu RI Lakukan Perekrutan dalam 2 Tahap

Kamis, 25 April 2024 - 12:09 WIB

KPU Tetapkan Gaji dan Santunan untuk PPK Pilkada 2024, Berapa Besarannya?

Kamis, 25 April 2024 - 10:55 WIB

Data Dinkes, Kasus Flu Singapura di Yogyakarta Melonjak!

Rabu, 24 April 2024 - 21:20 WIB

Jadi Wali Kota Berprestasi, Jokowi akan Beri Penghargaan untuk Gibran dan Bobby

Rabu, 24 April 2024 - 19:30 WIB

Zita Anjani Klarifikasi Unggahan Kopi Starbucks di Mekkah: Jangan Slide Kalau Kalian Baperan!

Rabu, 24 April 2024 - 18:47 WIB

Zita Anjani, Putri Ketum PAN Zulkifli Hasan Panen Kritik Usai Pamer Kopi Starbucks di Mekkah

Berita Terbaru