Pemerintah Kabupaten Flores Timur, NTT akan memasukan menenun sebagai salah satu pelajaran muatan lokal di setiap sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan ketrampilan menenun sejak dini,
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, mengakui kebijakan ini telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga yang saat sedang menyusun kurikulumnya.
"Iya benar, beberapa waktu lalu juga saat Festival Lamaholot di Adonara, sudah saya sampaikan untuk kebijakan tersebut. Saya telah menungaskan Dinas Pendidikan di daerah ini untuk segera menyusun kurikulum baru dan memasukan menenun sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah," ujar Antonius Gege mengutip Media Indonesia, Jumat (11/10) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Anton Hadjon, kebijakan itu dibuat karena masih banyak anak sekolah di Flores Timur yag pandai menenun tapi belum diberdayakan dan dimaksimal dengan baik.
"Sehingga di sini saya ingin sekali sekolah mengambil tempat dan perannya, untuk menjadi bagian dari pendidikan menenun di daerah ini," kata Anton Hadjon.
Menurut Anton, banyaknya komunitas menenun di daerah ini, ditambah lagi dengan kehadiran sekolah untuk memasukkan pelajaran menenun, dapat menjadi wahanan dalam upaya menjaga budaya menenun di daerah ini agar tetap hidup dan terus dilestarikan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya