Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, menolak akan menjadi menteri dalam kabinet kerja Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma`ruf Amin.
Menurut kader Partai NasDem itu, dia sudah berdiskusi intens dengan petinggi partai NasDem dan Jokowi terkait rencana masuk dalam jajaran menteri.
“Lewat diskusi mendalam, baik dari partai dan presiden, memahami betul bahwa pembangunan di NTT perlu dilanjutkan. Karena itu saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada,” jelas Viktor, kepada sejumlah wartawan usai turun dari jet pribadi di Bandara El Tari Kupang, Senin (21/10) sore.
Viktor mengatakan, langkah yang diambil merupakan keputusan partai dan dalam diskusi dengan presiden.
“Saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas di sini, karena dilihat bahwa NTT perlu ada prioritas dan kerja-kerja yang luar biasa,” ungkap Viktor mengutip Kompas.com.
Viktor menerangkan, jika diperintah presiden untuk menjadi menteri, maka tidak ada pilihan lain selain menerimanya.
Namun, kata Viktor, ketika disuruh memilih, maka dirinya lebih memilih menjadi Gubernur NTT.
“Kalau disuruh memilih pasti saya akan pulang, karena saya majunya sebagai gubernur,” tegasnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya