Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Hendrikus Fernandez Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengalami kehabisan stok obat untuk melayani para pasien.
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli yang dikonfirmasi, Jumat (1/11) mengakui kehabisan obat di RSU Larantuka sehingga para pasien harus membeli obat sendiri ke apotek-apotek.
“Saya baru saja kembali dari rumah sakit untuk mengecek langsung ke gudang Farmasi RSU, dan berdialog dengan managemen RSU, setelah menerima pengaduan dari pasien dan keluarga,” ujarnya mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan itu, Agus Boli mengatakan telah meminta penjelasan mengenai penyebab ketiadaan obat, dan masalah lain di RSU Larantuka.
Dari dialog itu kata dia, masalah ketiadaan obat di RSU ini karena proses lelang pengadaan obat-obatan untuk kebutuhan di rumah sakit belum selesai dilaksanakan.
Penyebab lain adalah, aturan pemerintah pusat yang menghendaki agar proses pengadaan obat dilakukan melalui E-purchasing dan E-Catalog.
Kondisi inilah yang tampaknya menyebabkan managemen RSU Hendrik Fernandez tidak bebas melakukan pengadaan obat.
“Saya memang cukup kesal dan marah dengan pejabat pembuat komitmen (PPK), karena proses lelang tidak dilakukan sejak awal tahun, padahal APBD sudah ditetapkan akhir tahun lalu,” kata Payong Boli.
Dia berharap, masalah ini tidak boleh lagi terjadi pada tahun-tahun mendatang, karena apapun alasannta RSU tidak boleh kehabisan obat. “Setiap pasien harus di layani dengan hati,” ujarnya.
“Kasihan mereka datang dari desa-desa yang jauh dengan segala kesulitannya, lalu mereka harus di suruh cari obat di luar apotik dengan uang sendiri,” katanya.
Dia mengatakan, rumah sakit harus membuat orang sehat jasmani dan rohani. “Jangan sampai orang keluar dari rumah sakit, jasmaninya sembuh tapi rohaninya sakit karena memikirkan utang,” demikian Agus Boli.
Over stok
Halaman : 1 2 Selanjutnya