Ansy Lema Minta Pemerintah Tindak Tegas Korporasi Penyebab Karhutla

Minggu, 11 Agustus 2019 - 22:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPR RI Komisi IV Yohanis Fransiskus Lema meminta pemerintah menindak tegas korporasi yang melakukan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bukan hanya persoalan menimbulkan kerugian negara dalam jumlah besar, tindakan karhutla sendiri jelas merusak ekosistem lingkungan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup.

Ansy mengunjungi wilayah Riau bersama dengan anggota Komisi IV lainnya pada Kamis (7/11). Mereka melakukan kunjungan kerja resmi pertama ke lokasi karhutla di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 

“Ada tiga aktor penting di sini terkait karhutla, yaitu negara, korporasi, dan masyarakat. Masyarakat yang menyebabkan karhutla bisa diberikan edukasi untuk tidak lagi melakukan. Namun, tidak bagi korporasi yang menjadi pelaku utama karhutla,” ujar Ansy dalam siaran pers yang diterima Tajukflores.com di Jakarta, Jumat (8/11).

Menurut Ansy, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk satu wilayah Sumatera, Provinsi Riau adalah propinsi dengan karhutla terbesar selama periode Januari-September 2019 dengan total rekapitulasi karhutla sebesar 75.870 hektar. Angka ini memiliki presentase 8,85 persen dari total luas lahan karhutla di Indonesia yang mencapai 857.756 hektar.

Melihat trendnya selama periode 5 tahun terakhir (2015-2019), lanjut Ansy, berdasarkan data KLHK Riau masuk dalam lima provinsi terbesar yang mengalami karhutla dengan total 389.001,46 hektar. 

Posisi pertama ditempati Kalteng dengan 773.385,25 hektar, Sumsel dengan 727.651,97 hektar, Papua dengan 680.748,12 hektar, dan Kalsel dengan 419.231,06 hektar. Kebakaran di Riau tahun ini paling banyak terjadi di lahan gambut dengan total 40.553 hektar dan tanah mineral 8.713 hektar. 

Baca Juga:  KPK Tekankan Pentingnya Kurikulum Anti Korupsi Masuk Sekolah

“Apa yang menjadi penyebab karhutla di Riau ini adalah adanya alih fungsi lahan dan deforestasi. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal PTSP Riau, luas kebun kelapa sawit di Riau tercatat 2,42 juta hektar. Luas kebun sawit ini lebih dari seperempat luas Provinsi Riau yang sekitar 8,7 hektar,” ujar Ansy. 

Menurut dia, yang mempunyai kebun kelapa sawit di Riau adalah masyarakat dan korporasi. Akan tetapi, yang paling banyak adalah korporasi, baik korporasi skala nasional ataupun internasional. 

Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri sudah bersuara sewaktu Mantan Wakil Pimpinan KPK Alexander Marwata berkunjung ke Riau pada Mei 2019 lalu. KPK mencatat ada 1 juta hektar perkebunan kelapa sawit yang ilegal (tanpa ijin) dan meminta Pemprov Riau untuk menertibkan hal tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Data Dinkes, Kasus Flu Singapura di Yogyakarta Melonjak!
Jadi Wali Kota Berprestasi, Jokowi akan Beri Penghargaan untuk Gibran dan Bobby
Zita Anjani Klarifikasi Unggahan Kopi Starbucks di Mekkah: Jangan Slide Kalau Kalian Baperan!
Zita Anjani, Putri Ketum PAN Zulkifli Hasan Panen Kritik Usai Pamer Kopi Starbucks di Mekkah
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari Buka Rapat Pleno Penetapan Pemenang Pilpres 2024
Judi Online Bikin Orang Terjerat Pinjol, Menkominfo: Kita Siap Perang, Sikat Tanpa Kompromi!
2 Helikopter AL Malaysia Jatuh di Lumut, 10 Awak Tewas
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Tuai Pro Kontra, Menparekraf Sandiaga Klaim Tak Ada Beban Baru untuk Masyarakat
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 11:43 WIB

Ayo Berwisata ke Umbul Sidomukti, Nikmati Kota Semarang dari Ketinggian

Rabu, 24 April 2024 - 14:20 WIB

Daftar 10 Destinasi Wisata Populer di Manggarai, Salah Satunya Mirip di Inggris

Rabu, 24 April 2024 - 13:48 WIB

10 Rumah Paling Mahal di Dunia, Luas Berhektar-hektar dan Harganya Capai Ribuan Triliun

Rabu, 24 April 2024 - 11:13 WIB

AirAsia Tawarkan Promo Hemat 20% untuk Rute Penerbangan Internasional!

Selasa, 23 April 2024 - 13:33 WIB

Simak Informasi Lengkap Mengenai Wisata Labuan Bajo, Surga di Ujung Barat Pulau Flores

Senin, 22 April 2024 - 18:40 WIB

How to Choose the Best Komodo Islands Boat Tour: Your Guide to Paradise

Senin, 22 April 2024 - 08:07 WIB

11 Online Travel Agent Terpopuler di Indonesia untuk Pesan Tiket Pesawat, Hotel dan Sewa Mobil

Minggu, 21 April 2024 - 18:42 WIB

Decoding the Mystery: Unveiling the Boat Type on Your Komodo Islands Tour

Berita Terbaru

Ilustrasi Flu Singapura

Daerah

Data Dinkes, Kasus Flu Singapura di Yogyakarta Melonjak!

Kamis, 25 Apr 2024 - 10:55 WIB