Bupati Manggarai Deno Kamelus menyampaikan pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim.
Pesan yang disampaikan oleh Kemendikbud tersebut sangat menyentuh kepada seluruh guru-guru di Indonesia termasuk di Kabupaten Manggarai.
Deno Kamelus menyampaikan pesan itu, saat upacara bendera dalam memperingati Hari Guru ke 25, di Lapangan Motang Rua Ruteng, Senin (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut petikan pesan Mendikbud Nadiem Makarim
Bapak dan Ibu guru yang saya hormati, biasanya tradisi hari guru dipenuhi kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini sedikit berbeda. Saya ingin bicara apa adanya dengan hati yang tulus kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Guru Indonesia yang tercinta, tugas anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit. Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari potensi ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajar murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustrasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal-hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semua berawal dan berakhir dari guru.
Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambilah langkah pertama. Besok dan di manapun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
– Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya
Halaman : 1 2 Selanjutnya