Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan sistem zonasi sekolah belum jadi solusi konkret untuk pemerataan pendidikan di Indonesia. Dia pun akan mengkaji untuk merotasi guru ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
“Mohon dipahami pemerataan pendidikan porsi zonasinya itu sangat kecil untuk memecahkan masalah ini. Zonasi bukan solusi. Ini cuma satu bagian dari solusi,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks DPR/MPR, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan pada Kamis (12/12).
Nadiem mengatakan pihaknya sudah mengarahkan Dinas Pendidikan agar melalukan rotasi dan menarik guru-guru yang berkumpul di satu sekolah favorit agar mau mengajar di sekolah yang lebih membutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kenyataannya guru banyak bergerombol di sekolah yang orang tuanya mapan. Ini tidak boleh. Kepala dinas saya minta secara tegas untuk retribusi, memberikan guru-guru kepada sekolah-sekolah yang kekurangan,” ujar Nadiem mengutip CNNIndonesia.com.
Terkait rotasi guru, Nadiem mengatakan pihaknya masih mengkaji lebih lanjut urusan teknis dan implementasinya.
“[Soal] rotasi guru ke sekolah-sekolah, [kami akan] memberikan penghargaan lebih untuk menempatkan guru-guru di tempat yang mereka enggak mau mengajar. Kita harusnya membayar untuk inconvenience mereka. Itu lagi dipikirkan,” kata Nadiem.
Wacana merombak kuota sistem zonasi disampaikan Nadiem dalam rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Halaman : 1 2 Selanjutnya