Menagih Janji Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Provinsi Nusa Tenggara Timur baru saja merayakan hari jadinya yang ke-61 di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dengan menghadirkan sejumlah artis nasional salah satunya adalah grup band Slank yang pada ulang tahun ke-60 NTT di Kota Kupang dinobatkan juga sebagai duta kelor.

Riuh rendah perayaan hari ulang tahun ke-61 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kali ini juga tak kalah meriah dengan tahun 2018 karena menggema di lini massa sejumlah media sosial saat pertama kali Gubernur Viktor B Laiskodat dan Wakilnya Josef Nae Soi terpilih dan ditetapkan untuk memimpin NTT untuk lima tahun ke depan.

Sampai di situ bisa dibilang perayaan ulang tahun NTT sukses karena menghadirkan ratusan masyarakat di Pulau Sumba untuk menyaksikan perayaan puncak HUT NTT itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun perayaan puncak berupa pesta rakyat ini hanyalah ironi tanpa nilai, di tengah beragam masalah akut yang menghantam provinsi NTT dalam beberapa tahun terakhir, seperti masalah kesejahteraan, masalah human trafficking, tambang serta lingkungan yang sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 5 September 2018 lalu gubernur tampak terus sesumbar tentang berbagai upaya penuntasan masalah di NTT.

Satu tahun lebih keduanya telah memimpin NTT, namun muncul berbagai tanggapan yang negatif dari berbagai pihak terkait arogansi gubernur NTT Viktor dan anggapan bahwa janjinya saat kampanye dan berbagai program yang direncanakannya dengan wakilnya hanyalah sebuah narasi atau wacana belaka yang tak akan bisa terwujud.

Pengamat pertanian dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Zet Malelak melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pemimpin NTT saat ini disebutnya gagal. Dan baru kali ini NTT dipimpin oleh para pemimpin yang hanya bisa berwacana saja.

Baca Juga:  Kronologi Tewasnya Dini Sera Afrianti Usai Dianiaya Anak Anggota DPR RI dari NTT

Hal ini disampaikannya bukan tanpa alasan. Menurut dia kedua pemimpin NTT itu tak mempunyai visi misi  atau perencanaan untuk membangun NTT seperti yang sudah dijanjikannya saat kampanye dan pascadilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur di Jakarta pada 2018 lalu.

Ia memberikan contoh di sektor pertanian,  tak ada yang berjalan dengan baik. Kelor yang menjadi program utama pun tak ada kemajuannya sampai dengan saat ini.

Sejumlah pihak yang banyak menaruh harapan ke gubernur Viktor yang tegas dalam memimpin itu pun perlahan-lahan mulai sirna. Kehadiran gubernur Viktor dan wakilnya yang dianggap mampu memperbaiki NTT setidaknya ada program-program unggulan yang sukses dijalankan di tahun pertamanya hingga saat ini tak berjalan, salah satunya lagi adalah human trafficking.

Masih teringat pascadilantik di Jakarta, orang nomor satu di NTT itu di hadapan para awak media tampak terus sesumbar tentang berbagai upaya penuntasan masalah di NTT.

Ia dengan tegas mengatakan akan membasmi mafia-mafia tambang di NTT yang hanya mampu merusak lingkungan tanpa memberikan andil bagi NTT melalui moratorium tambang.

Bahkan pascamoratorium tersebut gubernur justru dinilai banyak pihak hanya berfokus pada evaluasi regulasi semata yang memberi celah pada industri tambang untuk tetap eksis mengeruk perut bumi NTT.

Tak hanya itu, di tempat yang sama juga ia terus-terusan mengatakan akan mematahkan tangan dan kaki para pelaku human trafficking jika menemukan para pelakunya, bahkan ia pun mengeluarkan moratorium penghentian pengiriman tenaga kerja dari NTT yang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat NTT.

Bahkan tak tanggung-tanggung orang nomor satu itu di hadapan guru-guru honor se-NTT menyampaikan telah memberhentikan kepala dinas tenaga kerja NTT karena tak mengindahkan moratorium yang sudah dikeluarkannya.Tentunya ini merupakan sebuah upaya yang amat sangat agresif.

Baca Juga:  Kemensos Cairkan Bansos PKH dan BPNT Jelang Ramadan, Ini Cara Cek Penerimanya!

Hal yang sama juga diakui oleh pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Lasarus Jehamat. Ia menilai pemerintah NTT belum fokus melaksanakan program kerja pembangunan setelah satu tahun.

Ia mengatakan belum terlihat ada perubahan yang signifikan terhadap pembangunan NTT dalam satu tahun kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur NTT. Rencana pinjaman dana dari China untuk pembangunan jalan provinsi juga masih sebatas narasi.

Masyarakat NTT  ujar dia, tentu saja menagih janji yang pernah dilontarkan oleh Gubernur Viktor dan wakilnya saat kampanye dan janjinya usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu.

117 PMI Meninggal

Jenazah Agustinus Nahak (43), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (21/12) tiba di Bandara El Tari Kupang dengan ditumpangkan ke pesawat Garuda Indonesia (GA 438).

Jenazah Agustinus yang merupakan TKI ke-117 yang meninggal di Malaysia itu diterbangkan dari Kuala Lumpur pada 20 Desember 2019, bertepatan dengan HUT ke-61 NTT dengan GA 821 tujuan Jakarta dan dilanjutkan dengan pesawat GA 438 tujuan Kupang.

Inilah jenasah terakhir dari data yang diterima dari Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan TKI (BP3TKI) Nusa Tenggara Timur.

Semakin banyaknya TKI asal NTT yang meninggal di luar negeri dengan dugaan “human trafficking” ini tentu semakin banyak mendapatkan banyak sorotan dari para pemerhati masalah TKI serta sejumlah organisasi kemahasiswaan di NTT.

Gubernur NTT sendiri beberapa waktu lalu kepada wartawan ketika ditanyai seputar semakin tingginya angka kematian TKI NTT di luar negeri khususnya di Malaysia mengeluarkan bahasa yang membuat banyak pihak geram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Kewaspadaan yang Lebih Kuat: Imigrasi Indonesia Buka Hotline untuk Cek Aktivitas WNA Mencurigakan dan Status Hukum
Pendaftaran Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu RI Lakukan Perekrutan dalam 2 Tahap
KPU Tetapkan Gaji dan Santunan untuk PPK Pilkada 2024, Berapa Besarannya?
Data Dinkes, Kasus Flu Singapura di Yogyakarta Melonjak!
Jadi Wali Kota Berprestasi, Jokowi akan Beri Penghargaan untuk Gibran dan Bobby
Zita Anjani Klarifikasi Unggahan Kopi Starbucks di Mekkah: Jangan Slide Kalau Kalian Baperan!
Zita Anjani, Putri Ketum PAN Zulkifli Hasan Panen Kritik Usai Pamer Kopi Starbucks di Mekkah
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari Buka Rapat Pleno Penetapan Pemenang Pilpres 2024
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 10:55 WIB

Data Dinkes, Kasus Flu Singapura di Yogyakarta Melonjak!

Minggu, 21 April 2024 - 14:15 WIB

Dikenakan Wajib Lapor, Polres Mabar Panggil Guru dan Orang Tua Pelajar SMK Terlibat Tawuran di Labuan Bajo

Minggu, 21 April 2024 - 13:21 WIB

Respons Terbaru Kadis Kesehatan Manggarai Usai Para Nakes & Bupati Hery Saling Minta Maaf

Minggu, 21 April 2024 - 12:10 WIB

Pengusaha Muda Labuan Bajo Dukung Mario Pranda di Pilkada Mabar 2024

Minggu, 21 April 2024 - 06:43 WIB

Begini Langkah Polres Mabar Cegah Tawuran Pelajar di Labuan Bajo

Sabtu, 20 April 2024 - 21:02 WIB

Permintaan Maaf Belum Berbuah Kepastian, Nasib 249 Nakes Manggarai yang Dipecat Ada di Tangan Bupati Hery Nabit

Sabtu, 20 April 2024 - 19:29 WIB

Racik Petasan untuk Pernikahan, Pegantin di Jatim Malah Tewas karena Ledakan Dahsyat

Sabtu, 20 April 2024 - 18:05 WIB

Hilang di Gili Motang Labuan Bajo, Begini Kondisi 2 ABK saat Ditemukan

Berita Terbaru