Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta keluarga miskin di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dapat mengendalikan angka kelahiran. Menurut dia, angka stunting di TTS cukup tinggi. Karena itu harus ada gerakan bersama dan keterlibatan semua pihak yakni pemerintah, lembaga agama, tenaga pendidik dan instansi kesehatan untuk menekan dan menurunkan angka stunting ini.
“Angka stunting 48% dan angka kemiskinan di Kabupaten TTS sebesar 27%. Karena itu harus dipasang target agar tahun 2021 yang akan datang angka stunting menyentuh 1 %. Ini harus jadi gerakan bersama untuk menurunkan ,” kata Viktor di depan peserta Raker bersama Bupati TTS, para tenaga kependidikan, Tenaga Kesehatan dan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten TTS di Desa Fatukoto, Kamis (13/2), mengutip Gatra.
Gubernur Viktor berharap agar para petugas medis dibantu lembaga lainnya harus bekerja keras memberantas masalah stunting ini. Tidak boleh kalah dengan para dukun tim doa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena itu, saya minta kepada para Kepala Desa untuk melarang agar keluarga miskin jangan lagi ada anak. Jika satu keluarga miskin tidak tambah anak lagi maka angka kemiskinan kita turun ke 18%. Saya mau dimarahi oleh siapapun, saya tidak repot,” ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur Viktor juga mengharapkan para aparatur perangkat daerah melalui tupoksinya membantu mengendalikan pertumbuhan penduduk antaranya memotivasi untuk tidak melahirkan anak di luar nikah. ”
“Kita harus bisa kendalikan pertumbuhan penduduk dari keluarga miskin, termasuk kelahiran anak dari pasangan yang tidak sah. Saya harap lembaga gereja untuk bantu urus ini. Ini masalah kemanusiaan yang harus ditangani secara serius,” kata Viktor.
Halaman : 1 2 Selanjutnya