Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi mengatakan sepinya minat bakal calon perseorangan dalam pilkada serentak 2020, karena kurang menguntungkan.
“Mencermati fenomena sepinya calon perseorangan yang meramaikan dinamika politik lokal, saya berkesimpulan bahwa pilihan melalui jalur partai jauh lebih menguntungkan secara politik dibandingkan melalui jalur perseorangan,” ujar Ahmad Atang di Kupang, Jumat (21/2).
Atang berpandangan berkaitan dengan kurangnya minat bakal calon perseorangan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2020, dan apakah karena modal politik ataukah jalur perseorangan kurang menguntungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut mantan Pembantu Rektor I UMK itu, calon perseorangan sebetulnya merupakan kebijakan afirmatif, karena partai dianggap belum mampu melaksanakan fungsi rekrutmen secara baik.
“Maka ruang masyarakat yang ingin masuk untuk merebut jabatan publik, namun tidak diakomodir oleh partai politik dapat melalui calon perseorangan,” jelasnya.
Namun, fenomena umum memperlihatkan bahwa dukungan suara yang terpenuhi melalui KTP, ternyata berbanding terbalik dengan hasil pilkada, bahkan lebih buruk karena yang mendukung belum tentu memilih.
Di sini kata dia, calon perseorangan belum mampu membangun pemilih loyal, dan justeru yang terjadi adalah pemilih rentan yang labil.
Halaman : 1 2 Selanjutnya