Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengancam akan memberikan tindakan tegas terhadap pihak yang menghalang-halangi persoalan tapal batas Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya (SBD) di Pulau Sumba.
“Kami minta bapak bupati Sumba Barat dan Sumba Barat Daya setelah pilkada 2020 harus tuntaskan persoalan tapal batas dua daerah ini. Apabila tidak selesai maka kami akan ribut. Saya akan libas siapapun apabila niat dan tujuan untuk membuat kebaikan bagi banyak orang dihalangi. Saya rela mati di Sumba,” kata Viktor ketika melakukan kunjungan kerja hari kedua di Desa Malata, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat pada Jumat (28/2).
Dia mengatakan, persoalan tapal batas Sumba Barat-SBD yang masih bermasalah hingga saat ini harus dituntaskan pada 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Persoalan perbatasan dua kabupaten Sumba Barata Daya-Sumba Barat ini harus segera dituntaskan. Jangan dibiarkan berlarut-larut dan menyulitkan pemerintah Provinsi NTT dalam mendesain program pembangunan di kawasan kedua daerah itu,” katanya.
Viktor Laiskodat melakukan kunjungan kerja selama empat hari sejak Kamis (27/2) kemarin di empat Kabupaten di pulau Sumba diantaranya di Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya dan akan berakhir pada Minggu (1/3).
Menurut dia, persoalan perbatasan hanya terjadi antar negara sehingga bisa menimbulkan peperangan karena berkaitan dengan kedaulatan negara, namun apabila persoalan batas kabupaten/kota seharusnya tidak menimbulkan konflik dalam masyarakat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya