Warga Desa Woedoa, Nangaroro, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa makan ubi hutan beracun karena tak punya beras akibat pandemi Corona Virus atau Covid-19.
Terhitung selama 3 minggu masyarakat di Desa Woedoa terpaksa memakan ondo, sejenis ubi hutan beracun karena tidak memiliki beras. Dan untuk mendapatkan ubi itu warga pun mencarinya di hutan.
“Akibat dari wabah Covid-19, warga di sini sudah tiga minggu makan ondo, karena masyarakat tidak lagi bisa beli beras. Karena mau beli beras uang tidak ada. Kalau hewan peliharaan seperti ayam, kambing dan babi ada. Tapi mau jual tidak ada yang beli,” ungkap Herman Pera, warga Woedoa mengutip Sindonews.com Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Herman yang merupakan mantan staf Desa Woedoa mengatakan, dia dan warga setempat terpaksa makan ondo karena tidak ada lagi makanan yang tersisa di rumah. Jagung yang ditanam mengalami gagal panen.
Saat ini situasi di wilayah desa itu pada siang hari terlihat sepi karena hampir semua warga masuk hutan untuk mencari ubi hutan beracun. Ubi ondo merupakan salah satu ubi hutan yang beracun.
Sebelum dikonsumsi butuh pengolahan yang baik dan benar agar racunnya bisa hilang. “Agar ubi ondo bisa dimakan dengan aman, harus diolah dengan penuh kesabaran dan memakan waktu beberapa hari,” katanya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya