Menikmati fasilitas atau sarana prasarana dari pemerintah tentu tidak semua daerah merasakan akan kenikmatannya. Seperti halnya warga desa Woloklibang, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT yang sampai saat ini mengalami kesulitan dalam mengakses internet.
Hingga kini, warga di Desa Woloklibang belum menikmati jaringan telepon atau internet yang memadai. Jika hendak menelepon atau mengakses internet, warga harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju tempat yang ada sinyal.
Bahkan, untuk mengikuti rapat koordinasi (rakor) virtual bersama Bupati Flotim terkait penanganan virus corona atau covid-19, Kepala Desa Woloklibang harus rela memanjat pohon, Jumat (8/5). Hal itu dilakukannya karena, hingga saat ini Desa Woloklibang masih sangat terisolasi karena tidak ada sinyal internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mau buat bagaimana, terpaksa harus panjat pohon supaya bisa dapat jaringan dari Larantuka, ibu kota kabupaten. Memang ada tower di kecamatan kami, tetapi jauh di pesisir, kita di gunung tidak bisa akses. Untuk telepon saja susah, apalagi internet,” ujar Kepala Desa Woloklibang, Anselmus Sili kepada wartawan, Senin (11/5) mengutip liputan6.
Anselmus mengatakan, saat mencari sinyal, ia dampingi sekretaris desa dan BPD. Rakor penanganan covid-19 yang berjalan kurang lebih dua jam itu, diikutinya dari atas pohon.
“Sekitar dua jam, karena sempat istrahat makan, habis itu lanjut lagi,” ujar dia.
Ia berharap, Pemda Flotim bisa bekerjasama dengan pihak Telkom agar di desanya bisa dibangun tower BTS (Base Transceiver System).
“Kalau bisa dibangun biar mini, sehingga akses online bisa terjamin,” sahut Kades Anselmus.
Halaman : 1 2 Selanjutnya