Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mensosialisasikan penerapan new normal atau tatanan kenormalan baru ke masyarakat. Hal itu dikatakannya saat melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/6).
Mengingat ilmuan di seluruh dunia masih mencari formula khusus untuk vaksin Covid-19, sementara kehidupan harus tetap berjalan, maka penerapan new normal sesuai protokol kesehatan perlu dilakukan.
“Kita perlu menerapkan new normal itu, dan sekali lagi langkah-langkah yang dilakukan oleh jajaran provinsi sebetulnya saya lihat sudah cukup memahami, persoalannya saya lihat adalah bagaimana mensosialisasikan sampai ke garis bawah. Karena ini tidak gampang apalagi di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, tidak gampang karena heterogen, individualistiknya tinggi,” kata Mendagri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh sebab itu, Mendagri meminta pemerintah daerah berkaca dengan Bali untuk melibatkan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat dalam penerapan protokol kesehatan selama new normal atau tatanan kenormalan baru dilaksanakan.
“Ini kita berkaca dengan kasus Bali. Kenapa bisa lebih terkendali? Karena sistem budaya dan sistem sosial masyarakatnya yang lebih homogen dan kemudian taat kepada para tokoh dan sistem desa adatnya yang kuat sekali, dan di situ ada pecalang-pecalang itu sangat luar biasa, sehingga ini membuat bagaimana situasi Surabaya, Jatim memanfaatkan local wisdom ini, yang punya local wisdom adat setempat, bagaimana ketaatan kepada ustaz, kyai, kepada tokoh adat ini perlu masuk ke situ,” tuturnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya