Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) merancang konsep penataan alur perjalanan wisatawan atau travel pattern di dalam Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, agar wisatawan tidak menumpuk di satu destinasi tertentu.
Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina mengatakan bahwa konsep travel pattern ini menjadi solusi untuk mengatur persebaran wisatawan termasuk menambah waktu tinggal di Kota Labuan Bajo karena lebih banyak pilihan atraksi dalam kota yang menunjukkan menariknya kebudayaan masyarakat khas kota pelabuhan.
“Hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan setelah penetapan normal baru di daerah ini. Dan penataan travel pattern ini akan menambah waktu tinggal wisatawan di Labuan Bajo, karena akan lebih banyak pilihan atraksinya di dalam kota baik itu kebudayaan atau yang lainnya,” ujarnya, Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan bahwa pada Kamis (2/7), pihaknya sudah menggelar rapat dengan otoritas desa, kelurahan dan pemerintah daerah setempat terkait pemanfaatan potensi wisata Kampung Ujung, Kampung Tengah, dan Kampung Air di Kota Labuan Bajo.
Shana Fatina mengungkapkan rapat dilaksanakan sebagai upaya BOPLBF menghimpun saran, masukan, sekaligus untuk menggali apa-apa saja yang ingin dilakukan dan yang diperlukan untuk mendukung dan memperkuat rencana penguatan produk wisata di tiga lokasi otentik dalam kota Labuan Bajo tersebut.
“Kami menggali sejarah, kebudayaan, dan aktivitas masyarakat untuk bisa menjadi produk wisata dan travel pattern yang memberikan wisata berkualitas bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Kampung Ujung, Kampung Tengah, dan Kampung Air ini merupakan daya tarik utama kota pelabuhan Labuan Bajo, dimana memiliki kisah dan narasi yang sangat menarik sebagai produk wisata premium dalam kota Labuan Bajo,” ungkap Shana.
Halaman : 1 2 Selanjutnya