Pilkada serentak 2020 digelar pada 9 Desember 2020 di 270 daerah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Pilkada di tengah pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk memilih pemimpin yang baik dan kuat yang mampu mengatasi krisis.
Menurut dia, pesta demokrasi di era pandemi ini merupakan ujian sekaligus tantangan bagi calon kepala daerah untuk bagaimana menangani krisis di daerah masing-masing, sehingga diharapkan akan muncul gagasan atau berbuat maksimal.
Pilkada Manggarai 2020 bakal mempertemukan tiga pasangan calon yakni pasangan Deno Kamelus-Victor Madur (paket DM sekaligus petahana), pasangan Hery Nabit-Heri Ngabut (paket H2N) dan pasangan calon Agustinus Ganggut-Marianus M. Tapung (paket Aman) .
Sejauh ini, hanya pasangan paket DM sudah mengantongi dukungan penuh dari dua partai politik yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai NasDem dalam pemilihan Pilkada Manggarai 2020. Surat Keputusan (SK) dukungan PAN keluar sejak November 2019, sedangkan SK Partai Nasdem pada Juni 2020.
Adapun SK dukungan parpol terhadap paket H2N dan paket Aman belum terdengar kabarnya. Beberapa partai seperti PDIP dan Golkar, PKB, Gerindra masih menggodok calon. Masih dua bulan lagi bagi dua paket ini untuk mendapatkan dukungan parpol sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi membuka tahapan pendaftaran bakal calon kepala daerah pada 4-6 September 2020.
Meski pencalonan belum final, Pilkada Manggarai 2020 sebenarnya akan mempertemukan kembali wajah lama yakni paket DM dan Heri Nabit. Tersingkir dalam Pilkada Manggarai 2015 lalu, kali ini Heri menggandeng Heri Ngabut dengan slogan membawa perubahan. Secara wilayah, dua calon ini juga tergambar secara politis peta kekuatannya.
Sebelum memasuki Desember 2020 nanti, genderang perang Pilkada Manggarai 2020 sudah ditabuh. Media sosial warga Manggarai yang hanyut dalam diskusi politik sudah mulai berisik sejak 2019 lalu. Masing-masing tim sukses, relawan, simpatisan dan pendukung sikut-sikutan di media sosial tanpa batas.
Halaman : 1 2 Selanjutnya