Bupati Sikka Dinilai Abai Terkait Perpindahan Agama Yohanes San

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengatakan peran akomodasi Forkopimda Kabupaten Sikka terkait perpindahan agama Yohanes San Salvador Lado Gili merupakan jalur yang paling tepat.

Peran ini diharapkan Petrus dapat menghindari konflik antar warga terkait persoalan San yang akhir-akhir ini menuai polemik terutama dugaan terpapar ajaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Karena Forkopimda merupakan organ yang merepresentasi berbagai unsur pimpinan daerah, ditambah unsur tokoh agama, tokoh Adat dan tokoh Masyarakat di Sikka, agar duduk bersama-sama mencari dan menemukan solusi penyelesaian secara kompromi bagi para pihak berselisih dalam peristiwa pindah agama dan ganti nama San,” kata Petrus di Jakarta, Jumat (17/7).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun demikian, meski orang tua San sudah menyurati Presiden Jokowi, institusi Polri dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, namun Bupati Sikka selaku Ketua Forkopimda Sikka belum mengambil inisiatif melaksanakan peran akomodasi sesuai dengan fungsi Forkopimda menurut undang-undang.

Baca Juga:  Andi Arief Ungkap Alasan Desak Anies Deklarasi Cawapres

“Persoalan pindah agama dan ganti nama San, tidak boleh dipandang sebagai persoalan privat atas dasar HAM, karena setiap orang tidak hanya diikat oleh sebuah UU yang melindungi hak-hak privatnya. Akan tetapi juga ia diikat oleh ikatan-ikatan sosial dengan hak-hak tradisional masyarakatnya sebagai bagian dari anggota masyarakat yang wajib dihormati oleh siapapun juga,” jelas Petrus.

Petrus yang juga advokat Peradi ini mengatakan, tugas dan tanggung jawab utama Forkopimda adalah mewujudkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta stabilitas daerah bagi kelancaran pembangunan, pemerintahan dan stabilitas daerah. Oleh karena itu, kata dia, persoalan yang dihadapi keluarga Gerardus Gili dan putranya, San serta dugaan adanya benih-benih radikalisme dan HTI di Sikka, tidak boleh dipandang sebagai soal privat.

“Lantas pemerintah baru akan bertindak sebagai pemadam kebakaran manakala api mulai membesar. Peristiwa ini sudah menjadi masalah sosial yang menuntut penyelesaian secara holistik melalui peran Akomodasi Forkopimda,” jelas dia.

Baca Juga:  Pelaku UMKM Labuan Bajo: Kita Berharap Naik Kelas tapi Kendala di Modal

Menurut Petrus, laporan Gerardus Gili kepada Presiden, Polri hingga Bupati Sikka, sudah disampaikan sejak sebulan yang lalu. Namun Bupati Sikka sebagai Ketua Forkopimda masih absen. Padahal, isu benih-benih radikalisme dan HTI sudah meresahkan publik dan jangan sampai menjadi puncak gunung es.

“Pemerintah tidak boleh meninabobokan masyarakat Sikka dengan membiarkan sikap sekelompok orang yang menginternalisasi San atau siapapun untuk pindah agama dan ganti nama secara tidak bertanggung jawab, dilakukan dengan sangat tertutup dan tidak fair. Selama San direkrut, orang tuanya sama sekali tidak diberitahu. Perilaku ini tidak boleh dibiarkan menjadi modus dan preseden buruk dalam pergaulan sosial, budaya, politik pluralitas di Sikka,” kata dia.

Format pindah agama

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Bawa Kegembiraan Bagi Guru dan Murid
Kemendikbudristek Berikan Dana Hibah Bantu Wujudkan Kampus Impian Ramah Lingkungan
Telkomsel Lite: Internet Hemat, Kuota Berlimpah, Bonus Menanti
Webinar BPOLBF Soroti Kurangnya Perhatian Pemda di NTT dalam Pengembangan Sektor Wisata
Apa Saja Keistimewaan Malam Lailatul Qadar?
Kapan Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasannya Menurut Para Ulama dan Hadis
Kemendikbudristek Resmi Tetapkan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional
Bangunkan Sahur dengan Musik Keras, MUI: Sudah Saatnya Ditinggalkan!
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 11:59 WIB

Deretan Pernikahan Mewah Bak Cinderella Selebriti Indonesia yang Berakhir Tidak Bahagia, Ada Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Jumat, 22 Maret 2024 - 19:09 WIB

Diduga Disantet sebelum Meninggal, Stevie Agnecya Sebut Pelakunya Perempuan Hamil

Jumat, 22 Maret 2024 - 18:40 WIB

Sebelum Meninggal, Stevie Agnecya Mengaku Disantet Perempuan!

Jumat, 22 Maret 2024 - 15:12 WIB

Benarkah Stevie Agnecya Mantan Istri Aktor Samuel Rizal Meninggal karena Santet?

Jumat, 22 Maret 2024 - 11:08 WIB

Meninggal Dunia, Mantan Istri Samuel Rizal, Stevie Agnecya Ngaku Jadi Lebih Tenang setelah Jadi Mualaf

Rabu, 20 Maret 2024 - 21:51 WIB

Pakar Kerajaan Kecam Rumor Keji dan Konspirasi Jahat Menyerang Kate Middleton

Rabu, 20 Maret 2024 - 19:13 WIB

Konser TREASURE di Jakarta: Harga Tiket, Cara Beli, dan Info Lengkap

Selasa, 19 Maret 2024 - 18:09 WIB

Vokalis SORE Ade Paloh Meninggal Dunia saat ke RS, Begini Cerita Kerabat Dekat

Berita Terbaru

10 Rekomendasi Hadiah Lebaran Terbaik untuk Keponakan Tercinta

Gaya Hidup

10 Rekomendasi Hadiah Lebaran Terbaik untuk Keponakan Tercinta

Kamis, 28 Mar 2024 - 14:45 WIB