Universitas Mercu Buana (UMB) dan Universitas Pasundan (Umpas) terus melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekonomi rakyat kecil, dengan inovasi kreatif berasis lokal.
Untuk mengembangkan kesadaran masyarakat, terkhusus bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) akan pentingnya nuansa ekonomi kreatif, dan inovatif berbasis kearifan lokal, dua institusi pendidikan ini menggelar seminar virtual bersama Pemerintah Provinsi NTT, mahasiswa dan masyarakat dengan tema `Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Inovatif Berbasis Kearifan Lokal` pada Sabtu sore kamrin.
Beberapa pembicara kompeten dalam seminar ini seperti, Asep Dedy Sutrisno yang merupakan ahli teknologi pangan dari Unpas, I Wayan Darmawa Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Hannah Founder Duanyam dan Stella Monica inisiator Adhikartes Community.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam penjelasannya, Asep Dedy Sutrisno mengatakan, tujuan dari diversifikasi produk ini agar berbagai produk bisa didesain sesuai dengan keinginan pasar, yang notabenenya memiliki selera yang beragam. Semakin beragamnya produk yang dihasilkan dari bahan-bahan mentah yang terbatas, akan memperluas pangsa pasar dengan sendirinya.
Dengan demikian, ekonomi kerakyatan yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat kecil akan bertumbuh dan berkembang.
“Pastinya kita akan melakukan survei pasar terlebih dahulu, kemudian disinkronkan dengan produk-produk yang bisa dihasilkan dari bahan-bahan pokok kita. Soal mesin, jangan khawatir, punya kita lengkap. Soal SDM jangan takut, kita akan mendampingi masyarakat dan memberikan pelatihan-pelatihan teknis yang berguna dan bermanfaat dalam hubungan dengan diversifikasi produk dan marketing berbasis digital,” kata Asep Dedy melansir Industry.co.id.
Sementara itu, inisiator Adhikartes Community Stella Monica menyinggung soal kurikulum internasional yang lebih banyak berbicara tentang masyarakat adat, dan penghargaan terhadap produk kebudayaan. Dijelaskan Stella, hal inilah yang membuat pasar-pasar internasional lebih memiliki kesukaan, dan ketertarikan terhadap produk-produk khas masyarakat yang masih kental akan nuansa adat dan budaya seperti Batik, Songket Batak, dan kain Tenun.
Halaman : 1 2 Selanjutnya