Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Manggarai, Heribertus Ngabut membantah sudah menjadi anggota Partai Golkar.
Heri Ngabut, demikian akrab disapa mengklarifikasi foto penerimaan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar dari Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai, Yoakim Jehati yang beredar belum lama ini.
Membenarkan adanya pertemuan tersebut, Heri Ngabut mengaku belum menjadi anggota partai manapun karena masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi begini, saya ini masih pegawai negeri ya. Maka apapun tidak ada alasan sesuaian saya menjadi anggota parpol apapun,” kata Heri Ngabut ketika dihubungi Tajukflores.com, Senin (10/8) malam.
Heri mengaku pertemuan dengan Yoakim Jehati terjadi pada 3 Agustus lalu. Menurutnya, Yohakim Jehati selaku Sekertaris Golkar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Manggarai bernegosiasi dengan dirinya terkait dukungan Partai Golkar terhadap Paket Heri-Heri atau H2N di Pilkada Manggarai 2020.
“Sebenarnya bukan menyerahkan. Jadi, Pak Yoakim selaku Sekertaris Golkar DPC Kabupaten Manggarai lagi berdiskusi, lagi nego bagaimana kalau nanti Partai Golkar ini didorong ke paket Heri-Heri ya. Maka diminta jaminannya adalah anggota Golkar,” jelasnya.
Meski demikian, Heri mengklaim belum mengiyakan tawaran Yoakim lantaran masih aktif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski demikian, tak menutup kemungkinan dia bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu jika sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) pensiun sebagai ASN.
“Saya bilang setuju saja. Tapi untuk sekarang tidak boleh, karena saya masih pegawai negeri. Dan KTA itu saya kembalikan. Simpan dulu. Setelah saya lepas kartu ASN saya itu, baru saya secara defenitif bergabung dengan Partai Golkar,” jelas Heri Ngabut.
Lebih lanjut Heri Ngabut mengatakan sama sekali belum melamarkan diri sebagai anggota Golkar. Menurut dia, Yoakim lah yang menawarkan dukungan Partai Golkar kepada dirinya, termasuk Paket H2N (Heri Nabit-Heri Ngabut)
“Bahwa saya ditanya orang, kok KTA dari mana, mana saya tahu. Mereka (DPC Golkar) yang bikin. Saya tidak pernah meminta ataupun melamar supaya saya memiliki KTA. Tidak ada. Jadi apa yang terpampang di medsos itu sebenarnya itu bagian dari komunikasi politik yang dijalankan antara DPC Golkar dengan saya, eh tidak, Paket Heri-Heri sebetulnya. Ai toe nganceng status anggota parpol amit pegawai e, Adik (karena tidak bisa status anggota parpol kami yang pegawai ini, Adik). Tidak boleh. Dan KTA itu masih sama Pak Yoakim,” bebernya.
Heri Ngabut juga mengatakan jika pose dia menerima KTA dalam foto tersebut sebenarnya merupakan bagian dari upaya Yoakim untuk meyakinkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mendukung Paket H2N di Pilkada 2020.
“Pertemuan itu bagian dari kami berdiskusi politik, karena itu juga bagian dari bargainingnya DPC untuk meyakinkan orang DPD dan pusat, DPP. Saya tidak tahu siapa yang upload itu foto. Sebenarnya itu foto bagian dari apa yang dipikirkan oleh DPC Golkar untuk membangun komunikasi politik lebih lanjut dengan struktur di atasnya,” kata Heri Ngabut.
Terkait tanggapan miring terhadap beredarnya foro tersebut lantaran dia belum mengundurkan diri dari ASN, Heri Ngabut mengaku tak mau pusing.
“Bahwa kemudian, di situ kan narasinya ya saya anggap sukanya orang. Karena itu medsos. Beda kalau ite (Reporter Tajukflores.com) orang pers, maka harus mendapat informasi sumber pertama adalah pada Golkar dan saya. Kan seperti itu. Ya cerita, mereka mau narasi suka-sukanya di situ kan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya