Studi yang dilakukan WHO, OECD, dan SI-Corona Project di 59 negara, menyebutkan, dari jumlah kasus yang terinfeksi coronavirus, sekitar 59% hingga 60% di antaranya adalah laki-laki. Laki-laki juga mendominasi angka kematian akibat Covid-19. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kampanye terhadap laki-laki untuk mematuhi protokol kesehatan.
Hal itu ditambah dengan sebuah studi kesehatan menyebutkan, wanita memiliki imun yang kuat dibandingkan laki-laki. Itulah sebabnya laki-laki lebih rentan terkena dampak Corona. Apalagi ada indikasi tingkat kepatuhan dalam melindungi diri dari Corona, khususnya mematuhi protokol kesehatan perempuan, lebih baik daripada laki-laki.
Kumpulan Thread @KawalCOVID19 untuk mempermudah pencarian thread terkait informasi #COVID19
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Info media sosial:
Website dan FB: https://t.co/akvBe3Ev5C
Twitter: @KawalCOVID19— KawalCOVID19 (@KawalCOVID19) March 5, 2020
“Termasuk juga dalam berperilaku menjaga protokol kesehatan ini. Seperti memakai masker, mencuci tangan secara regular, tidak memegang benda-benda yang tidak perlu, melakukan disinfektan terhadap benda-benda yang berpotensi penularan dan menjaga jarak. Itu semua kami sebut dengan protokol kesehatan,” papar Ahli Psikologi Politik Hamdi Muluk, dalam dialog di BNPB, Senin (24/8).
Penjelasan berikutnya mengenai alasan wanita bisa lebih sukses dalam merubah perilaku dari pada laki-laki, dikarenakan dalam era new normal ini, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat melakukan aktifitas perekonomian. Sehingga laki-laki lebih banyak di luar rumah dari pada perempuan.
“Padahal laki-laki lebih teledor dibandingkan perempuan dalam mematuhi protokol kesehatan, dan mereka di dorong untuk ke luar rumah. Itu yang kemudian menjadi persoalan dan menambah kerentanan terinfeksi,” jelas Hamidi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya