Radio Katolikana resmi menyapa pendengar milenial secara live streaming di laman radio.katolikana.com. Radio ini dibuka dengan siaran nonstop selama 56 jam oleh 28 penyiar muda dari sejumlah kota di Indonesia, mulai Jumat (25/9) pukul 16.00 hingga Minggu (27/9) pukul 24.00.
Radio Katolikana adalah radio streaming yang digerakkan oleh komunitas orang-orang muda Katolik, independen tidak berada di bawah Keuskupan atau Paroki tertentu. Selain itu, anggotanya berasal dari orang-orang muda Katolik lintas keuskupan dan paroki.
Dengan motto ‘Wajah Gereja Nusantara’, Radio Katolikana bertujuan memberi informasi dan hiburan yang positif dan inspiratif kepada pendengar, memperkuat persaudaraan sejati, dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan keindonesiaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Radio Katolikana mendekatkan isu-isu sosial agama dengan cara santai, kreatif, dan unik.
“Dalam beberapa kasus, siar agama dipakai untuk membawa pesan-pesan universal. Namun, tak sedikit yang membawa pesan-pesan intoleransi, hate speech, bahkan memicu konflik dan kekerasan berbalut agama,” kata Dhyana Chitta Samatha, Direktur Eksekutif Radio Katolikana dalam siaran pers yang diterima Tajukflores.com di Jakarta, Sabtu (26/9).
Menurut Dhyana dalam satu dekade ini, siar agama telah merebut ruang-ruang informasi melalui pintu-pintu kanal media baru. Siar agama di media baru telah menyebarkan pengaruh terhadap para penganut keyakinan agama.
“Dulu, informasi diproduksi oleh media massa lewat kerja jurnalistik. Kini, sejak media baru berkembang melalui channel-channel di sosial media, siapa pun yang terampil dan mampu memproduksi konten bisa ambil bagian sebagai pembawa pesan (messenger),” ujar Dhyana.
Halaman : 1 2 Selanjutnya