Tim Ekspedisi Seroja menggelar kegiatan trauma healing kepada anak-anak penyintas bencana, di Waingapu, Sumba Timur, Minggu (11/4).
Tim ini terdiri dari Universitas Pertamina, Pertamina Foundation, Hope Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo
Sebanyak sekitar 120 anak-anak usia 5 hingga 12 tahun mengikuti aktivitas trauma healing di Kampung Ranu, Kelurahan Mauliru, Waingapu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lokasinya yang beada di hilir membuat kampung ini mengalami kerusakan yang cukup hebat. Banyak rumah warga rumah warga rusak, perkebunan dan ternak mereka musnah diterjang banjir.
Menurut Sekretaris Universitas Pertamina, Roby Hevindo kegiatan dukungan psikososial kelompok ini, bertujuan mempercepat pemulihan dan menurunkan resiko anak mengalami permasalahan yang lebih berat di masa yang akan datang.
“Tujuan lain dari dukungan psikososial adalah meningkatkan resiliensi masing-masing anak untuk dapat menghadapi situasi bencana saat ini dan masa depan,” tutur Roby kepada Tajukflores.com
Sementara, relawan bencana dari Sanggar Katalaha Hamolingu dan Gereja Kristen Sumba (GKS) Sumamapu, Rambu Esti Praing menceritakan kondisi anak-anak penyintas.
“Pasca bencana banjir dan badai anak-anak merasa ketakutan dan selalu cemas. Mereka kebanyakan di rumah, selalu berdekatan dengan orang tuanya. Antisipasi jika terjadi bencana lagi maka mereka lebih siap mengungsi,” ujar Rambu.
Halaman : 1 2 Selanjutnya