Pertanian hidroponik menjadi salah satu budidaya tanaman dan sayur-sayuran yang digandrungi masyarakat, baik di perkotaan maupun di desa saat ini.
Ketertarikan masyarakat tentu beralasan. Hidroponik merupakan budidadaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Tak hanya itu, kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari kebutuhan air seperti pertanian dengan metode yang lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Istimewanya, pertanian hidroponik juga memerlukan lahan yang lebih sedikit dan bisa dimana saja. Bahkan di gedung bertingkat atau di tengah kota sekalipun.
Hal inilah yang membuat Florianus Galgani tertarik menggeluti pertanian hidroponik. Dia merupakan petani muda asal kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat.
Berbekal pengetahuannya semasa kuliah di Prodi Agribisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Florianus mulai bergelut di dunia pertanian hidroponik sejak Juni 2018.
Ia memanfaatkan lahan sebesar 20×20 meter untuk menanam berbagai jenis sayuran.
Halaman : 1 2 Selanjutnya