Kenali Ciri Bibit Terorisme, Takfiri dan Anti Budaya Kearifan Lokal

Sabtu, 5 Juni 2021 - 09:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perang global melawan terorisme telah menewaskan banyak teroris, tetapi tidak ideologinya.

Selain paham lokal yang bersumber dari NII dan perpecahannya, JAD, JI dan sejenisnya, ada juga kolaborasi NII dan paham impor yaitu salafi, salafi ikhwani dan salafi-jihadi, ternyata masih punya banyak pengikut dan juru bicara di Indonesia.

Semua paham yang disebut di atas adalah takfiri atau mengkafirkan orang lain di luar kelompoknya dan anti budaya kearifan lokal. Ini merupakan bibit dan cikal bakal terorisme di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sistem demokrasi, mereka bebas dan dijamin undang-undang untuk berkumpul dan menyatakan pendapat, termasuk mengadakan kajian keagamaan di masyarakat. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme belum dapat menjerat orang atau sekelompok yang baru mendengungkan paham radikalisme.

Padahal, para pelaku propaganda itu juga berperan penting buat memberi semangat pengikutnya melakukan aksi teror, yang bisa ditindak oleh aparat adalah orang atau kelompok yang sudah melakukan tindakan terorisme.

Jadi, orang atau kelompok yang hanya mengkampanyekan negara Islam atau khilafah belum bisa ditindak dengan pasal terorisme. Kecuali mereka yang sudah bergabung dalam kelompok dengan berbaiat dan melakukan latihan untuk persiapan terorisme, itu bisa ditindak dengan preventif strike atau pencegahan keras. Jadi, sebelum melakukan aksi mereka sudah bisa ditangkap aparat.

Baca Juga:  Duet Prabowo-Puan VS Anies-Ganjar di Pilpres 2024, Siapa Unggul?

Secara garis besar, kelompok radikal atas nama agama di Indonesia baik yang latar belakangnya NII, salafi dan salafi jihadi mereka bersaing mencari anggota di Indonesia dengan cara masing masing.

Salafi menginduk kepada doktrin Wahhabi dan pendapat duo ulama pro Kerajaan Arab Saudi—Bin Baz dan Nashirudin al-Albani.

Kajian mereka membahas ‘syirik kubur’ dan anti-bid’ah. Mereka apolitis, tidak menyentuh wilayah ‘syirik undang-undang’ atau demokrasi. Ini bisa dimengerti karena kiblat mereka adalah Arab Saudi yang berbentuk kerajaan.

Ada Salafi-Ikhwani yang menginduk kepada al-Ikhwan al-Muslimun (IM) Mesir yang didirikan Hasan al-Banna. Dari rahim IM inilah lahir paham salafi-jihadi.

Di Indonesia, Ikhwanul Muslimin dibawa oleh seorang putra komandan NII atau Panglima militer DI TII Danu Muhamad Hasan yiatu Hilmi Aminudin yang belajar ke Mesir dan akhirnya dikembangkan menjelma menjadi partai politik PK dan sekarang menjadi PKS.

Di Saudi, Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai gerakan teroris. UEA juga menetapkan IM sebagai teroris termasuk negara asal IM yaitu Mesir menetapkan sebegai teroris, bahkan 50 ulama IM masuk dalam daftar teroris.

Baca Juga:  Jokowi Tunjuk Mantan Lawan Politik dan Eks Panglima TNI sebagai Menteri

Sementara di Indonesia, IM masih bebas dan bahkan menjadi salah satu partai peserta pemilu, tokoh agamanya pun bebas menyampaikan pahamnya atas nama demokrasi dan kebebasan berpendapat. Mereka menguasai beberapa kampus dan masjid masjid pemerintahan.

Fokus gerakannya IM bukan hanya anti-bid’ah dan ‘syirik kubur,’ tetapi juga syirik demokrasi dan undang-undang. Mereka menyerang demokrasi dan memurtadkan pemimpin muslim yang berhenti memperjuangkan syariat Islam atau khilafah.

Bagi kelompok ini, seluruh kebijakan pemerintah akan dianggap salah dan mereka selalu kampayekan dalam propaganda di forum forum termasuk media sosial.

Paham salafi dan salafi-jihadi di Indonesia punya panggung untuk mentransfer paham dan keyakinannya melalui pengajian tertutup dan terbuka, bahkan diunggah ke media sosial untuk diikuti siapa saja. Mereka juga menyebarkan pahamnya dengan mencetak jutaan buku gratis yang disebarkan meluas dimasyarakat.

Seluruh doktrin salafi jihadi dalam semua variannya bisa dilacak bersumber dari IM Mesir yang kemudian pecah menjadi banyak faksi. Di dalam kelompok salafi dan salafi-jihadi banyak turunan dan pecahan, masing-masing bahkan juga saling mengkafirkan di antara mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 21:02 WIB

Permintaan Maaf Belum Berbuah Kepastian, Nasib 249 Nakes Manggarai yang Dipecat Ada di Tangan Bupati Hery Nabit

Sabtu, 20 April 2024 - 18:05 WIB

Hilang di Gili Motang Labuan Bajo, Begini Kondisi 2 ABK saat Ditemukan

Sabtu, 20 April 2024 - 12:40 WIB

Bupati Manggarai Akhirnya Minta Maaf, Ada Angin Segar Buat Ratusan Nakes yang Dipecat

Sabtu, 20 April 2024 - 12:30 WIB

Bising dan Mengganggu, Nelayan Papagarang di Labuan Bajo Tolak Keras Operasional PLTD PLN di Dekat Pemukiman

Jumat, 19 April 2024 - 13:27 WIB

Erupsi Gunung Ruang Perpanjang Penutupan Bandara Sam Ratulangi 12 Jam

Jumat, 19 April 2024 - 10:36 WIB

Kapal Tanpa Nama Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo, Tim SAR Lakukan Pencarian

Rabu, 17 April 2024 - 13:55 WIB

Siap-siap Pendatang Baru, Pemprov DKI akan Lakukan Pendataan

Minggu, 14 April 2024 - 15:00 WIB

Persiapan sudah Matang, PSI Solo Tinggal Tunggu Arahan Anak Jokowi

Berita Terbaru

10 Film Inspiratif untuk Menyambut Hari Kartini

Music & Movie

10 Film Inspiratif untuk Menyambut Hari Kartini

Sabtu, 20 Apr 2024 - 19:58 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Capres nomor urut 1 Anies Basdwedan. Foto: Istimewa

Politik

Gagal di Pilpres, Apakah Anies Maju Lagi di Pilgub DKI?

Sabtu, 20 Apr 2024 - 19:35 WIB