Mayoritas masyarakat Indonesia menilai bahwa konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina merupakan pertentangan antara orang Yahudi dan orang Islam. Penilaian ini tergambar dalam survei nasional terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Menurut Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando, temuan survei menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia melihat konflik tersebut sebagai konflik agama dan bukan konflik politik yang menyangkut nilai-nilai kemanusiaan
“Dari yang tahu konflik antara Israel dan Palestina, sekitar 65% setuju dengan pendapat bahwa konflik tersebut dasarnya adalah pertentangan antara orang Yahudi dan orang Islam. Yang tidak setuju 14%, dan yang tidak menjawab 22%,” kata Ade, dalam rilis survei bertajuk “Sikap Publik Nasional terhadap Konflik Israel dan Palestina secara daring, Senin (31/5).
Ade menjelaskan, kecenderungan untuk melihat konflik tersebut sebagai pertentangan Yahudi dan Islam terlihat merata di hampir setiap segmen atau kelompok masyarakat. Namun secara khusus, dapat disebut bahwa pandangan semacam itu lebih terlihat di kalangan yang lebih muda.
“Sekitar 78% warga berusia di bawah 25 tahun memandang konflik tersebut adalah konflik Yahudi-Islam, sementara 59% warga berusia di atas 55 tahun yang berpandangan serupa,” jelas Ade.
Sementara, pola agak berbeda juga terlihat antara warga Muslim dan non-Muslim.
Halaman : 1 2 Selanjutnya