Tajukflores.com – Pemerintah kabupaten Manggarai Barat (Mabar) berencana memberhentikan ribuan tenaga kontrak (teko) di wilayah itu untuk menghemat penggunaan anggaran yang kian menipis.
Menurut Wakil Bupati Mabar, dr. Yulianus Weng, sekalipun kontraproduktif dan tidak populis, keputusan itu harus tetap diambil demi meningkatkan efisiensi di tengah perolehan pendapatan anggaran daerah (PAD) yang tidak memenuhi target.
Diketahui, perolehan PAD Mabar tahun ini hanya 40 miliar rupiah, jauh di bawah target 175 miliar rupiah sebagaimana diinginkan Pemda. Namun apakah kebijakan itu telah memperhitungkan dampak sosial dikemudian hari, lebih-lebih ketika masyarakat sedang bergumul dengan kesusahan hidup akibat pandemi?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertanyaan lain, apakah keterbatasan anggaran cuma disiasati dengan memberhentikan teko? Bayangkan, akan ada berapa lagi teko yang diistirahatkan kalau pemulihan anggaran tak kunjung tercapai dan di kemanakan mereka-mereka ini? Inilah bahaya laten ketika pemberhentian teko dilegitimasi sebagai taktis untuk menghemat anggaran.
Dalam rangka itu, pernyataan sikap salah satu anggota dewan setempat, Marselinus Jeramun yang menolak dengan tegas kebijakan Pemda di atas perlu mendapat dukungan publik. Apalagi Marselinus sempat menyinggung keteledoran penanganan Covid 19 yang menghabiskan anggaran 81 miliar lebih. Lantas ia meminta Pemda untuk fokus menangani pandemi ketimbang mengurus pemberhentian teko.
“Saya sendiri malah menyarankan agar pemerintah Edi-Weng fokus urus Covid-19. Bupati dan Wabup bagi tugas, turun ke setiap kecamatan dan pantau langsung bagaimana masyarakat berjuang sendiri mempertahankan hidup mereka. Mabar bukan hanya Labuan Bajo, tapi 12 kecamatan. Bupati juga mesti berani mengevaluasi pimpinan OPD yang sempat menjadi Satgas Covid. Jangan pakai mereka lagi untuk urus Covid-19 2021 ini,” kata Marselinus, (Voxntt, 18/07/2021).
Kerentanan Demokrasi
Kebijakan di atas dengan itu sebenarnya tidak saja kontraproduktif dan berpotensi membawa masalah baru tetapi juga secara gamblang menggambarkan kerentanan demokrasi karena Pemda tidak mampu mengorganisir kekuasaannya untuk menanggulangi krisis dengan meningkatkan inovasi dan kreativitas.
Padahal, kekuatan pemimpin diuji ketika berhadapan dengan situasi genting. Seluruh instrumen demokrasi seperti transparasi, profesionalitas, kapabilitas dan kreativitas harus dikerahkan untuk menanggulangi krisis. Beberapa negara di dunia seperti Jerman, Taiwan dan Korea Selatan berhasil keluar dari cengkraman pandemi karena mampu memaksimalkan seluruh perangkat-perangkat demokrasi secara konsisten, tidak hanya dalam tataran prosedural tetapi juga secara substansial.
Jonathan Schwartz mengaitkan keberhasilan negara-negara di atas dengan respons Cina saat menghadapi pandemi severe acute respiratory syndrome (SARS) tahun 2012-2013. Sekurang-kurangnya Ia melihat tiga faktor yang menentukan keberhasilan itu, antara lain: Pertama, sentralisasi kekuasaan yang memudahkan koordinasi penanganan.
Kedua, hubungan di antara institusi yang terkoordinasi lebih baik. Ketiga, adanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga menumbuhkan partisipasi yang luas untuk menghadapi krisis. (Journal of Chinese Political Science edisi 19 Juli 2012).
Penguatan demokrasi saat menghadapi krisis, sebagaimana ditunjukkan beberapa negara di atas merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk mempertahankan stabilitas politik sekaligus untuk memastikan tidak terjadi perapuhan demokrasi.
Di Indonesia, tak terkecuali di level lokal, Mabar penguatan demokrasi semacam ini harus benar-benar ditegakkan. Mengacu pada analisis Schwartz, Pemda Mabar sekurang-kurangnya harus mengelaborasi seluruh instrumen demokrasi dengan mengacu pada beberapa poin berikut.
Pertama, sentralisasi kekuasaan. Peran strategis Pemda Mabar di sini adalah mengorganisir kekuasaannya secara independen dan bertanggung jawab demi kemashalatan publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya