Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Kapolda NTT) Irjen Pol Lotharia Latif mengharapkan sejumlah tokoh agama di NTT, khususnya di Kota Kupang, untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat soal protokol kesehatan (prokes) khususnya masalah pemakaman jenazah Covid-19.
Hal itu disampaikannya menyusul kasus pengambilan secara paksa jenazah seorang anak yang sudah divonis Covid-19 kembali terjadi pada Senin (2/8) kemarin, namun berhasil dicegah oleh pihak kepolisian.
“Sosialisasi terus kami lakukan berkaitan dengan kasus pengambilan jenazah ini. Semua pihak, baik pemerintah dan tokoh masyarakat serta tokoh agama juga harus memberikan pemahaman kepada umatnya untuk ikuti protokol kesehatan dengan baik,” katanya, melansir Antara (4/8)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Irjen Pol Lotharia menegaskan, sejak kasus perampasan jenazah pertama kali terjadi di rumah sakit yang sama, pengawasan dan penjagaan di setiap rumah sakit sudah ditingkatkan.
Selain itu, ia juga sudah sempat mengeluarkan pernyataan tegas bahwa akan menindak dengan tegas siapa saja yang berani terlibat atau tahu dan mau mengambil secara paksa jenazah pasien COVID-19.
Namun masih perlu kesabaran dan sikap yang humanis dalam menghadapi kasus-kasus seperti yang sudah terjadi tersebut.
“Kadang kita juga menyadari psikologis sosial dan suasana kebatinan yang sedang berduka, sehingga kita juga harus sabar dalam menghadapi hal semacam itu,” ujar dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya