Publik diminta untuk mengabaikan Antonius Boediono, seorang tokoh pria berdarah Yogyakarta yang kini bermukim di Australia. Hal itu diungkap Koordinator TPDI, Petrus Selestinus.
Pasalnya, akhir-akhir ini, Antonius Boediono sering membuat pernyataan kontroversial seolah-olah mewakili Gereja Katolik atau setidak-tidaknya berbicara selaku tokoh Katolik.
Dalam berbagai kesempatan, pria itu kerap menyebutkan diri sebagai tokoh Katolik bahkan sebagai romo (yang lazim dikenal sebagai imam projo dalam kalangan Gereja Katolik).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terakhir, Antonius Boediono yang disebut sebagai tokoh Katolik dalam pemberitaan sejumlah media online, menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan rekonsiliasi dengan ulama yang saat ini diproses hukum, termasuk Habib Rizieq Shihab.
Menurutnya, rekonsiliasi bertujuan untuk menurunkan suhu ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah.
“Pernyataan Antonius Boedion absurd, ngawur dan tidak memiliki landasan hukum, terlebih-lebih karena Antonius Boediono sendiri tidak tercatat dalam asosiasi komunitas Katolik atau ormas-ormas Katolik sebagai tokoh Katolik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Petrus dalam keterangannya kepada Tajukflores.com, Sabtu (7/8).
Halaman : 1 2 Selanjutnya