Koordinator TPDI Petrus Selestinus mengecam keras Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo yang bernyanyi ria dalam acara pertemuan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi bersama para kepala daerah se-NTT di Pulau Semau, Kabupaten Kupang pada Jumat (27/8).
Menurut Petrus, apa yang ditampilkan Bupati Robi Idong, sapaan akrab Fransiskus Roberto Diogo bertolak belakang dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Kabupaten Sikka.
“Robi Idong nampak sangat ketat terhadap Prokes Covid-19, sekalipun warganya harus dianiaya hingga luka parah bahkan anak sekolah pun diteror Satpol PP, demi Prokes Covid-19. Tetapi begitu Robi Idong keluar kandang, ko jadi liar, indisipliner, insubordinatif dan membangkangi prokes Covid-19,” kata Petrus dalam keterangannya, Minggu (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Petrus, sikap Bupati Robi Idong yang turut hadir, ikut menyanyi dan berjingkrak ria di atas panggung dalam kerumunan besar tanpa masker, jelas perilaku yang tidak pantas. Selain itu, Robi Idong juga disebut Petrus menjilat ludahnya sendiri dan tidak patut dicontoh oleh siapapun.
“Ini jelas sikap yang tidak empati terhadap warga Sikka yang sedang kesulitan ekonomi akibat Covid-19,” ujar advokat Peradi ini.
Menurut dia, kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi warga, dan menjadi bukti watak pemimpin yang hanya mengabdi kepada kekuasaan, karenanya tidak layak dipercaya lagi. Oleh sebab itu, lanjut Petrus, jika pada Pilkada 2024 yang bersangkutan maju lagi, maka warga Sikka tidak perlu memilihnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya