Dalam rangka memberikan edukasi dan rekomendasi kepada pemuda terkait kondisi kehidupan berdemokrasi dan toleransi di Nusa Tenggara Timur, Inisiatif Demokrasi (IDE) mengadakan webinar bertajuk “Demokrasi dan Intoleransi di Tanah Nusa Tenggara Timur” secara daring, pada Minggu (26/9).
IDE merupakan Rencana Tindak Lanjut dari Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Nasional angkatan 3 gelombang 1 yang diselenggarakan BAWASLU Republik Indonesia.
“Dengan kegiatan ini, peserta diskusi mendapatkan rekomendasi-rekomendasi untuk dapat bergerak bersama kedepan dalam kehidupan berdemokrasi dan toleransi di NTT yang lebih baik. Dan untuk inisiatif demokrasi ke depan dapat terus memberikan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi banyak orang,” ungkap perwakilan IDE, Mariano Lejap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Bawaslu Lembata Ibu Paulina Y.B Tokan mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan Rencana Tindak Lanjut dari Sekolah Kader Pengawasan partisipatif Tingkat Nasional yang menjadi program kerja dari Bawaslu Republik Indonesia.
Lebih lanjut, perwakilan bawaslu NTT,Thomas Mauritius Djawa lebih menekankan pada peran Bawaslu dalam mengawal isu demokrasi dan intoleransi di NTT.
“Bawaslu sebagai sebuah institusi demokrasi perlu mendorong agar penguatan kapasitas institusi demokrasi dan konsilidasi aktor pro demokrasi harus terus dilakukan sebagai aksi nyata mendorong peningkatan penghargaan terhadap nilai demokrasi dan toleransi,” jelas Thomas kepada seluruh peserta webinar untuk tidak pesimis.
Halaman : 1 2 Selanjutnya