Kepala Bidang Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Melky Angsar mengungkapkan bahwa daerah berbasis kepulauan tersebut siaga satu dalam hal mengantisipasi adanya Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak.
“NTT dalam posisi siaga satu dalam mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak. Hal itu dilakukan karena NTT merupakan daerah yang memiliki populasi ternak yang sangat besar,” kata Angsar di Kupang pada Minggu (15/5).
Angsar menjelaskan, Daerah NTT memiliki populasi ternak yang sangat besar terutama ternak sapi. Ternak sapi tersebut diperkirakan ada mencapai lebih dari satu juta ekor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) NTT pada 2021 jumlah populasi ternak sapi di daerah tersebut sekitar 1,25 juta ekor. Populasi itu di luar kerbau, kuda, kambing dan babi,” terang Angsar.
Angsar menjelaskan, sejak 1990, sesuai keputusan organisasi dunia untuk kesehatan hewan (OIE), Indonesia sudah dinyatakan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya