Jurnalis Pakistan-Kanada Tarek Fatah menyoroti aksi pencopotan label gereja yang dilakukan Ormas Garis dan FPI di tenda bantuan untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Tarek Fatah melalui cuitan di akun Twitter-nya.
“Di Indonesia, ketika sebuah Gereja menyumbangkan banyak tenda untuk pengungsi gempa di daerah Cianjur, Jawa Barat, ormas Islam radikal merobek stiker bertuliskan nama gereja yang memberikan bantuan karena menganggap bantuan itu #haram,” cuit Tarek Fatah, seperti dikutip pada Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
In Indonesia, when a Church donated lots of tents for earthquake refugees in the Cianjur area, West Java, radical Islamic organizations tore up a sticker bearing the name of the church that provided assistance as they considered the aid as #haram (forbidden for Muslims). https://t.co/lW6Uv0V9il
— Tarek Fatah (@TarekFatah) November 26, 2022
Meski tak berkomentar banyak mengenai aksi FPI dan Ormas Garis, namun cuitan Tarek Fatah memancing netizen.
Akun @Sundikiwari1 misalnya, menyebut jika penolakan bantuan bukan karena latar belakang agama, namun karena FPI dan Ormas Garis kerap berlaku intoleran.
“Itu hanya terjadi di Cianjur. Itu tidak di seluruh Indonesia. Karena organisasi mereka, mereka bertindak seperti itu. Bukan karena Islam,” balas akun @Sundikiwari1 di kolom komentar.
Halaman : 1 2 Selanjutnya