Tagar `Jembut Anies` trending di Twitter setelah mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar salah (typo) menuliskan kata jemput menjadi `jembut`. Tak ayal, Musni Umar pun menjadi bulan-bulanan netizen.
Musni Umar diketahui kerap mengunggah dukungannya terhadap Anies Baswedan, bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Nasdem.
Awalnya, Musni Umar menyoroti survei elektabilitas Partai Nasdem yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, terdapat perang survei lantaran terjadi perbedaan hasil elektabilitas Nasdem antara satu lembaga survei dengan lembaga lainnya.
Namun, dia meyakini, melejitnya elektabilitas Nasdem tak lepas dari elektabilitas Anies Baswedan. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat yang ingin menemui Anies di berbagai daerah.
“Perang survei. Ada lembaga survei tersebut Nasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pula yang sbt Nasdem melijit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elektabilitas. Dasar saya menilai fenomena sosial. Lautan manusia `jembut Anies` di setiap daerah. Mustahil tidak beri efek elektabilitas,” tulis Musni Umar seperti dikutip Tajukflores.com di akun Twitternya @musniumar pada Rabu (30/11).
Perang survei. Ada lmbg survei sbt Nasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pl yg sbt Nasdem melijit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elktbillts. Dsr sy mnlai fnmn sosial. Lautan mnsia jembut Anies di setiap daerah, mustahil tdk beri efek elektabilitas.
— Musni Umar (@musniumar) November 30, 2022
Cuitan Musni Umar mendapatkan respon beragam dari netizen.
“maaf nih Pak Musni, ada apa dengan jemb*tnya Pak Anies, kok bisa ada di setiap daerah, apakah Pak Musni sekarang sudah jadi pengamat jemb*t dan bukan hanya pengamat fenomena sosial?,” balas akun @hkushardanto di kolom komentar.
Halaman : 1 2 Selanjutnya