Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak mengatakan terungkapnya sosok wanita menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo membuktikan hubungan eks Kadiv Propam Polri dan Putri Candrawathi tidak harmonis.
Sosok wanita menangis tersebut sebelumnya diungkap Richard Eliezer alias Bharada E saat dihadirkan sebagai saksi pada persidangan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di PN Jakarta Selatan pada Rabu (30/11).
“Kami tahu peristiwa itu, kami enggak tahu itu siapa. Sudah kami sampaikan dari dahulu bahwa hubungan Ferdy Sambo dengan istrinya ini tidak harmonis,” kata Martin di Mabes Polri, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Lukas, keharmonisan Ferdy Sambo dan Putri di muka persidangan diduga hanya rekayasa.
“Makanya saya bilang hakim perlu menggali keharmonisan di persidangan itu, apakah rekayasa atau fakta,” ujar Martin.
Martin menyatakan, jika bukan fakta maka diduga kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J karena motif perempuan.
“Kalau tidak fakta berarti diduga itu ada hubungannya dengan motif kembali mengenai perempuan. Siapa perempuan itu? Yang gosipnya, ada si cantik yang berseragam coklat, apakah dia Eliezer, tidak tahu, bisa saja dia,” kata Martin.
Menurut Martin, Putri Candrawathi langsung menangis setelah memergoki perempuan menangis itu.
“Karena pasca-digepin istrinya si Putri Candrawathi, kan, dia nangis,” ujar Martin.
Sebelumnya, Bharada E mengaku pernah memergoki seorang wanita keluar dari dalam rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, sembari menangis.
Semula Hakim Wahyu Iman Santosa bertanya kepada Bharada E apakah pernah melihat Ferdy Sambi bertengkar dengan Putri Candrawathi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya