Ngada , Tajukflores.com - Maria Yasinta Mogi, seorang siswi kelas 3 di SMKN 1 Restorasi jurusan ATP (Pertanian) Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, tampak terisak saat mengisahkan kondisinya. Masih mengenakan seragam putih abu-abu, Maria mengakui ayahnya tak mengizinkan ia melanjutkan sekolah lantaran terkendala biaya.
Baca Juga: Pencari Kerja Wajib Tahu, Ini Besaran Upah Minimum Kabupaten di NTT
"Bapaknya tidak ijinkan dia sekolah dengan harapan dia berhenti sekolah supaya adik-adiknya yang berjumlah 4 orang bisa sekolah," tulis akun X-Twiter @nuansabening28 yang membagikan video Maria.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sergap, sejak kelas 1, Mogi telah menunggak uang sekolahnya. Ayahnya, Darius, yang merupakan seorang tukang sensor kayu, tidak mampu membayar tagihan sekolahnya.
Karena tekanan dari pihak sekolah yang terus menagih, Darius pernah berulang kali mendatangi sekolah dan meminta agar Maria dikeluarkan dari sekolah dengan alasan bahwa ini akan memungkinkan Maria mencari pekerjaan dan membantu memperbaiki situasi ekonomi keluarganya.
Namun, permintaan tersebut tidak dituruti oleh pihak sekolah, terutama oleh Jeyn, wali kelas Mogi, yang mengakui semangat belajar tinggi salah satu anak muridnya itu. Meskipun ayahnya berpendapat bahwa Maria harus mencari uang sendiri jika dia ingin tetap bersekolah, Jeyn tetap mendukung gadis itu.
Darius terpaksa meminta anaknya berhenti sekolah karena kondisi ekonomi keluarganya yang sangat sulit. Darius, bersama istri dan lima anaknya, tinggal di Desa Kelimado, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Kala Viktor Laiskodat `Diabadikan` Jadi Nama Komodo, Apa Kata Asosiasi Wisata Labuan Bajo?
Kehidupan mereka sangat memprihatinkan, dan bahkan adik-adik Maria yang masih kecil juga mengalami masalah serupa dengan tunggakan uang sekolah.
"Tadi pagi saya menemui orang tuanya. Kehidupan mereka sangat- sangat memprihatinkan. Adik-adiknya masih kecil. Saya juga sempat ke sekolah adiknya yang masih duduk dibangku SMP, ternyata adiknya juga mengalami hal yang sama dengan kakaknya. Uang sekolah adiknya juga masih nunggak," ungkap Jeyn.
Maria pernah mendapat beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) saat masih duduk di kelas 2. Namun, uang tersebut langsung dipotong untuk membayar tunggakan saat Maria masih di kelas 1, yang membuat jumlahnya menjadi besar hingga mencapai Rp4,5 juta saat ia sudah duduk di kelas 3.
Dalam upaya untuk membantu Maria tetap bersekolah, Jeyn mengambil inisiatif untuk mewawancarainya dan membagikan videonya. Video tersebut mendapatkan dukungan ribuan netizen.
Berita baiknya adalah, sejumlah netizen telah memberikan bantuan kepada Maria melalui rekening Jeyn dan rekening bendahara sekolah. Saat ini, telah terkumpul sekitar Rp 4,5 juta, yang digunakan untuk melunasi tunggakan uang sekolahnya Maria Mogi.
Baca Juga: Hilang Misterius selama 47 Tahun, Nenek Siti Ternyata Dibawa Kabur Pria ke dalam Perahu
Jeyn berharap bahwa bantuan ini dapat membantu Maria Mogi melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi (PT) dan juga membantu memperbaiki rumah keluarga Mogi yang saat ini tidak layak huni.
Penulis | : | Grace Seran |
Editor | : | Edelin Wulan |