Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung penataan kembali daya tampung wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat.
“Upaya pemerintah sudah benar untuk memperhatikan daya tampung wisatawan ke Taman Nasional Komodo,” ujar Ketua Asita Provinsi NTT Abed Frans di Kupang, Rabu (4/12)..
Frans mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana penataan daya tampung wisatawan ke TNK untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di destinasi wisata yang terkenal sebagai habitatnya satwa purba Komodo (Varanus Komodoensis).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo akan dibatasi dengan tujuan daerah itu menjadi kawasan konservasi.
“Kita ingin nanti misalnya Pulau Komodo betul-betul lebih ditujukan untuk konservasi sehingga turis di situ betul-betul kita batasi, ada kuota, bayarnya mahal. Kalau enggak mampu bayar enggak usah ke sana,” ujarnya kepada wartawan di Pulau Komodo, Kamis (11/7/2019) lalu.
Abed mengatakan, sebagai pelaku usaha wisata yang melayani kunjungan wisatawan pihaknya terus memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan hidup ekosistem di setiap objek wisata sebagai aset utama untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
Pemilik operator tur PT Flobamor Tours itu mengatakan, yang namanya Taman Nasional itu harus betul-betul dijaga ekosistem yang ada di dalamnya.
Mengenai wisata Taman Komodo yang akan dijadikan sebagai destinasi superprioritas, Abed juga mengapresiasi hal tersebut.
Akan tetapi, menurut dia, hal itu hanya untuk Pulau Komodo saja sebagai habitat utama kadal raksasa itu, namun tidak termasuk Pulau Rinca dan pulau lain di dalam kawasan TNK.
“Jadi untuk destinasi superprioritas bukan keseluruhan dari Taman Nasional Komodo itu, tapi hanya di Pulau Komodo,” pungkas Abed Frans (Ant).