Jakarta, Tajukflores.comKetegangan antara Iran dan Israel mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2025, dengan serangkaian serangan rudal, operasi siber, dan ancaman nuklir saling berbalas. Namun, di balik konflik terbuka yang kini mendominasi pemberitaan, tersimpan sejarah aliansi strategis rahasia antara kedua negara di masa lalu—tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Pahlavi.

Perubahan dramatis pasca Revolusi Islam 1979 telah mengubah wajah kebijakan luar negeri Iran secara fundamental. Dari sekutu pragmatis, Israel kini menjadi musuh ideologis nomor satu Republik Islam Iran.

Artikel ini membedah bagaimana warisan Dinasti Pahlavi masih membentuk dinamika geopolitik Timur Tengah saat ini.

Era Pahlavi: Aliansi Rahasia dengan Israel

Di bawah kepemimpinan Reza Shah Pahlavi (1925–1941) dan Mohammad Reza Shah Pahlavi (1941–1979), Iran mengadopsi kebijakan modernisasi, sekularisasi, dan westernisasi.

Dalam lanskap geopolitik yang saat itu dikuasai oleh nasionalisme Arab, Iran sebagai negara non-Arab melihat potensi aliansi dengan Israel untuk menyeimbangkan kekuatan kawasan.

Bentuk nyata kerja sama Iran-Israel pada masa itu:

  • Ekonomi: Iran menjadi pemasok minyak utama bagi Israel, terutama setelah negara-negara Arab memberlakukan embargo. Proyek Pipa Minyak Eilat-Ashkelon pada 1968 memungkinkan minyak Iran dikirim ke Eropa melalui Israel, menghindari Terusan Suez.
  • Intelijen dan Militer: Badan intelijen Israel, Mossad, bekerja sama erat dengan Iran dan membantu mendirikan SAVAK, polisi rahasia Iran yang kejam namun efektif dalam menekan oposisi domestik.
  • Hubungan Diplomatik De Facto: Iran adalah negara mayoritas Muslim kedua setelah Turki yang secara tidak langsung mengakui Israel pada 1950. Pada 1970-an, Israel bahkan memiliki kedutaan besar de facto di Teheran.

Rezim Pahlavi membingkai hubungan ini melalui narasi identitas nasional Persia pra-Islam, yang berbeda dari dunia Arab dan lebih selaras dengan dunia Barat.

Revolusi Islam 1979: Transformasi Total

Semua berubah ketika Revolusi Islam 1979 menggulingkan Shah dan mendirikan Republik Islam Iran di bawah kepemimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.