Mengenakan jubah keemasan dilapisi salib, 19 frater dari St Paul Ledalero Choir satu persatu tampil di atas panggung utama di Cafe Toba Dream, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7) malam. Membuka konser dengan lagu `Buka Hati dengan Cinta`, suara merdu belasan frater itu membuat tamu undangan terbawa dalam suasana hikmat dan gembira.

Setelah tampil apik 3 jam, penampilan St Paul Ledalero Choir ditutup oleh tarian Ja`i bersama lagu Mogi karya Ivan Nestorman yang malam itu menjadi show director acara bersama Tim Nestornation.

Tampil memukau juga kelompok paduan suara Mia Patria dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang turut mengiringi beberapa lagu para frater.

Baca Juga:  Jangan Lewatkan, Ini Even Utama Festival Golo Koe Labuan Bajo

Selain itu, tampil pula Bona Pascal, Mikhael dari kelompok Jamaica Cafe, Boy Clemens dari ANBi, Gazpar Raja, pesasando Indonesia asal Flores dan Richard Sili dari grup yang sedang naik daun, Dere Dia.

https://cdn.tajukflores.com/posts/1/2023/2023-07-09/af248dc538e4f222f4dbffa153ed1f7c_1.png

Misi Penggalangan Dana

Konser malam Minggu ini merupakan sebuah konser amal yang diselenggarakan Seminari Ledalero dalam rangka promosi panggilan di Jakarta. Ini pertama kalinya para ftarer tampil di Jakarta sejak seminari itu berdiri pada 5 Mei 1937.

Setelah menggelar konser di Jakarta, para frater yang didampingi 7 imam dari komunitas Seminari Tinggi Ledalero itu selanjutnya akan tampil di Bogor dan Surabaya.

“Ini sebuah langkah progresif, akhirnya Seminari Ledalero ke Jakarta,” kata Ary Sutedja, pianis internasional tamatan AS yang juga tampil dalam konser amal tersebut.

Baca Juga:  Jokowi Sebut RS Darurat Covid-19 Siap Tampung 3.000 Pasien

Usai membawakan dua buah lagu, Ary Sutedja juga turut mengiringi Pater Rolan Lambert Lima Letu, SVD yang membawakan lagu opera dengan vokal luar biasa.

Selain promosi panggilan, misi utama konser ini ialah dalam rangka mengetuk hati para donatur di Jakarta untuk penggalangan dana bagi sekitar 380 frater di Seminari Tinggi Ledalero.

Rektor Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Pastor Frans Ceunfin, SVD mengatakan bahwa setidaknya setiap frater membutuhkan biaya Rp25 juta untuk biaya akomodasi, konsumsi, kesehatan dan biaya kuliah setiap tahunnya.