Karena itu, Kantor Bahasa NTT melakukan upaya peningkatan melalui kegiatan penerjemahan cerita rakyat yang dikemas secara sederhana agar mudah dipahami oleh murid-murid kelas awal.
Dalam kegiatan Bengkel Penulisan Produk Penerjemahan, dilakukan penerjemahan karya sastra lokal berupa cerita rakyat dan karya lainnya dalam dwibahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Kegiatan penerjemahan melibatkan para penulis atau sastrawan sebagai narasumber dan para peserta yang terdiri penutur jati bahasa daerah masing-masing kabupaten yang masih berusia produktif.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Forum Taman Baca Masyarakat yang ada di masing-masing kabupaten.
Tantangan utama yang sempat dihadapi dalam kegiatan ini adalah belum pernah terlibatnya Sebagian besar peserta dalam penulisan bahan bacaan anak. Selain itu, diakui bahwa dalam konteks NTT, bahan bacaan anak belum banyak diproduksi.
Meski begitu, terdapat potensi yang dapat dikembangkan melalui kegiatan ini, yakni makin kayanya cerita rakyat yang dimiliki masing-masing daerah.
Potensi itulah yang menjadi kekuatan dan membawa peserta pada hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, yaitu bahan bacaan anak, meliputi cerita peri, mite, legenda, cerita fabel, dan cerita kehidupan nyata.