Dede pun mendesak Kemendikbudristek untuk mengevaluasi sistem keamanan data dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
“Sebelum pemerintah menjadikan Indonesia sebagai hub-regional big data di Asia dan Pasifik. Ketika pemerintah belum siap untuk melakukan keamanan data,” ujarnya.
Sementara itu, Kemendikbudristek melalui Sekjen Suharti menyampaikan bahwa sistem KIP Kuliah akan kembali beroperasi pada 29 Juli 2024. Saat ini, proses pemulihan sistem dan rekonfigurasi sedang dilakukan.
Suharti menjelaskan bahwa hilangnya data disebabkan oleh serangan virus ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS2) dan Kemenkominfo tidak memiliki cadangan data terhadap sistem dan data KIP Kuliah.
“Oleh karena itu, Kemendikbudristek saat ini sedang melakukan pemulihan sistem KIP Kuliah. Sudah 853.393 orang yang sudah melakukan pendaftaran KIP Kuliah 2024,” ucap Suharti.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.