Jakarta – Polisiti Partai Gerindra, Noel Ebenezer dan akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung berdebat sengit saat membahas topik hak angket dan kecurangan Pemilu 2024. Debat memanas saat keduanya membahas kesamaan antara polisi dan politisi, yakni sama dengan maling.

Hal itu terjadi dalam sebuah debat di televisi swasta pada Selasa (19/3 malam, untuk membahas topik hak angket sembari menunggu penetapan hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI.

Awalnya, Rocky Gerung menerangkan soal moralitas dalam politik, dimana seharusnya pada titik tertentu, politik merupakan urusan moral. Kemudian, Rocky membahas soal kondisi statistik perhitungan pemilu yang menurutnya terjadi anomali.

Saat membahas soal hak angket, Rocky juga menyimpulkan terjadinya anomali. Ini ada kaitanya dengan hasil jajak pendapat Kompas sebanyak 62,2 persen responden menyatakan setuju jika DPR menggunakan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilihan umum 2024.

Baca Juga:  Mendagri Peringatan Kampanye Tidak Lebih dari 50 Orang

Dia menyoroti bahwa 58% suara diperoleh oleh Prabowo, sementara 62% meminta hak angket, menimbulkan kebingungan.

“Anomali kedua, 58 persen prabowo dapat suara. 62 persen minta hak angket. Coba bayangkan, anda mau percaya yang mana. Ya kita percaya 58 persen, tapi kalau yang percaya 68 persen (minta hak angket) itu bagaimana caranya itu,” kata Rocky Gerung dikutip Tajukflores.com, Rabu (20/3).

Baca Juga:

“Jadi ada anomali juga di situ tuh. Supaya anomali itu bisa kita terangkan maka jangan pakai teorinya saudara Noel. Karena dia bilang semua polisi adalah maling,” sambung Rocky.

Mendengar hal tersebut, Noel lantas meluruskan, bahwa dia tidak menyebut polisi adalah maling, namun politisi.

Baca Juga:  Soal Jokowi dan Gibran, PDIP Diminta Tegakan Aturan Partai dengan Tegas

“Semua polisi adalah maling, you bilang tadi,” kata Rocky meski Noel kembali membantahnya.

Namun, Rocky terus berargumen bahwa jika mengikuti logika Noel, maka semua polisi harus dianggap sebagai maling karena hanya maling yang bisa menangkap dan membunuh maling. Namun, lagi-lagi Noel menyangkal pernyataan Rocky.

“Logikamu itu jadinya absurd karena anda pun mesti konsisten dan bilang semua polisi adalah maling. Karena hanya maling yang mampu untuk menangkap dan membunuh maling. Yang berhak nangkap maling adalah polisi maka polisi adalah maling,” kata Rocky.

Noel lantas mengatakan jika logika Rocky Gerung tersebut keliru (false). “Itu logika yang salah!,” kata Noel.

“Yang salah itu logika siapa, logikamu atau logikaku?,” ucap Rocky.

“Enggak, logikanya begini, hanya maling yang mengerti bagaimana mencuri, bukan menangkap maling. Gitu dong Bung Rocky, itu salah,” jawab Noel.