Demi membantu ekonomi keluarga, Paskalis Tehario, salah seorang bocah sekolah dasar di Desa Rana Kolong, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghabiskan waktunya usai pulang sekolah mencari jamur di hutan.

Aktivitas mencari jamur itu dilakukan Paskalis setiap hari usai pulang sekolah.

Ia mencari jamur di hutan untuk dijual ke warga setempat. Hal itu dilakukannya bertujuan membantu orang tuanya menafkahi keluarga.

Uang hasil jual jamur tersebut dimanfaatkan untuk membeli beras.

“Setiap hari, setelah pulang sekolah saya pergi cari jamur di hutan. Pulang dari hutan, jamur langsung dijual. Uang hasil jual jamur, saya kasih Bapa dan Mama untuk beli beras,” ungkap Paskalis, Kamis (10/10/2019) melansir Kompas.com.

Paskalis menceritakan, dirinya mencari jamur di hutan ditemani adiknya bernama Irenius Jenon.

Setiap kali pulang sekolah, ia bersama adiknya  langsung berangkat ke hutan cari jamur.

” Jamur yang kami dapat itu dijual Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Harganya tergantung ukuran jamur,” imbuh Paskalis.

Ia menceritakan, terkadang ada hari yang  tidak mendapatkan jamur satu pun. Kadang dapat banyak, kadang kosong. Semuanya tergantung rejeki.

“Hati terasa berat saat pulang rumah dengan tangan kosong. Tetapi kami tidak putus asa,” tutur Paskalis.

Paskalis mengatakan, mencari jamur di hutan pun pasti ada suka dukanya.