Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur menolak konsep wisata halal yang ingin diterapkan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores.
“Pencermatan sejak bergulirnya konsep wisata halal ini, penolakan dari berbagai elemen masyarakat sangat kuat. Untuk itu, konsep ini jelas kami tolak,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yunus Takandewa di Kupang, Kamis (9/5/2019).
Dia mengemukakan hal itu terkait dengan wacana penerapan label wisata halal di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Shana Fatina yang berbicara dalam acara sosialisasi paket wisata halal pada 30 April 2019 mengharapkan konsep wisata halal dapat membantu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di daerah itu.
Selain itu, kata dia, wisata halal tersebut diharapkan dapat memperluas pangsa pasar Labuan Bajo, khususnya bagi wisatawan Muslim.
Menurut Yunus yang juga politikus PDI Perjuangan itu, konsep wisata halal tidak sesuai dengan realita NTT yang memiliki beragam budaya dan potensi lokal.
Bahkan, kata dia, konsep label wisata halal tersebut justru merugikan posisi daerah setempat sebagai destinasi unggulan.
Oleh karena itu, otorita pariwisata segera mengembalikan konsep pembangunan pariwisata yang inklusif, terbuka, dan berbasis masyarakat agar tujuan pembangunan pariwisata benar-benar untuk percepatan pemenuhan kesejahteraan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2 Selanjutnya