Gempa bumi tektonik dengan skala M=5.0 yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat aktivitas sesar lokal.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi di Manggarai Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu di Kupang, Senin (7/1/2018).
Pada pukul 10.48.31 WIB, wilayah Laut Flores diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5.0, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4.9.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,13 LS dan 119,87 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 km arah utara, Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada kedalaman 45 km.
Menurut Robert Owen Wahyu, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Flores ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar oblique.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Labuan Bajo dan Bima dalam skala intensitas II-III MMI, dan di daerah Ruteng pada skala I-II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Halaman : 1 2 Selanjutnya